Ch.12 Bed and Breakfast

116K 7.1K 200
                                    

Belum pernah aku mengalami mimpi erotis seperti ini.

Di mimpiku, Donny tengah memuaskanku dengan permainan lidahnya yang tak pernah kusangka akan sedahsyat ini. Aku mengerang sambil mencengkeram bantal seiring dengan lidahnya yang menjalari seluruh bagian sensitif di tubuhku.

Rasanya hal ini terlalu nyata untuk sekadar mimpi.

Sekali lagi aku mengerang pelan ketika Donny melesakkan lidahnya dan membuat tubuhku semakin terbuka untuknya. Tanpa kusadari, cengkeraman tangan di bantal kian erat.

Wait, is it really a dream?

Sontak aku membuka mata dengan napas terengah-engah, dengan bayangan mimpi tersebut masih terasa dengan nyata.

"Oh Tuhan." Aku merasakan kehangatan di bagian bawah tubuhku. Sentakan itu membangunkanku sepenuhnya.

Ketika melirik ke arah bawah, aku benar-benar melihat Donny di sana.

Jadi, ini bukan mimpi?

"Don?" panggilku.

Donny mengangkat wajahnya dan menyeringai. "Morning," sapanya.

"What are you doing?"

"Enjoying my breakfast."

Aku menggerakkan tubuh hendak bangun, tapi Donny menahanku. Dia semakin melebarkan pahaku dan menopangkannya di atas pundaknya, sementara dia semakin dalam menjelajahi tubuhku.

Baru kali ini aku benar-benar terekspos seperti ini di hadapan seorang pria.

"Donny..." panggilku, kali ini karena dia mulai memainkan jari-jarinya di balik permainan lidahnya. Bukannya menghindar, aku malah menekan kepala Donny hingga tenggelam sepenuhnya.

Rasanya aku rela menukar setiap pagiku dengan kejutan seperti ini.

Aku kembali tersentak ketika Donny melesakkan jarinya memasuki tubuhku. Aku melengkungkan tubuh, dengan senang hati menyambut Donny.

Bersama Bayu, aku terbiasa dengan hubungan normal. Hanya foreplay standar tanpa permainan jari seperti ini. Hanya sesekali dia memberikan oral untukku. Lalu dilanjutkan dengan penetrasi dalam posisi misionaris yang sejujurnya sangat membosankan. Bayu selalu bermain aman, dan aku terlalu canggung untuk meminta hal lain.

Bersama Donny terasa berbeda. Rasanya aku seperti memasuki universe yang lain. Dia memuaskanku dengan lidahnya, dan sekarang aku merasakan permainan jarinya yang menggelitikku, membuat perutku terasa seperti dihantam gelombang dahsyat. Bersama Donny sangat jauh dari kata membosankan. Baru semalam bercinta dengannya, aku tidak merasa canggung sedikitpun dalam memintanya memberikan apa yang aku butuhkan, dan Donny tidak ragu untuk melakukannya.

Seperti kali ini. Tanpa kata-kata, dia mengikuti permintaanku yang memohon agar dipuaskan. Hingga aku tidak bisa menahan diri dan mencengkeram pundak Donny ketika gelombang kepuasan melandaku.

Donny mengangkat wajahnya ketika tubuhku sudah mulai berhenti bergetar. Dia terlihat menggairahkan ketika membersihkan bibirnya dengan ujung lidah dari cairan yang keluar dari tubuhku.

"You're crazy," semburku di tengah dera napasku yang tidak beraturan.

"You're making me crazy," sahutnya dan mengangkat tubuhnya hingga berbaring di sampingku. Dia meraih daguku dan menariknya mendekati wajahnya agar dia bisa menciumku.

Aku rela melakukan apa saja untuk mendapatkan morning kiss seperti ini.

"Let's make you ready. Gue sudah pesan sarapan. Breakfast in bed sounds good, right?"

[COMPLETE] Playing with FireWhere stories live. Discover now