BAB 17

80.7K 6.5K 148
                                    

"Ini flash disk-mu." Ellena meletakkan benda kecil berwarna hitam di atas meja. Flashdisk milik Mia, yang tak sengaja tertinggal kemarin sore.

"Terima kasih, Elle," ucap Mia seraya tersenyum. "Aku tidak tahu bagaimana jadinya, jika bukan kau yang menemukan benda ini."

"Yang jelas, kau akan kembali mendapat masalah dengan Ms. Addison." Ellena terkikik, membuat Mia turut melakukan hal serupa.

"Kau mau kopi?" tawar Mia kemudian. "Aku ingin ke pantry."

"Boleh." Ellena menyahut senang. "Kau tahu seleraku, bukan?"

"Cukup satu sendok gula. Tentu."

"Kau memang yang terbaik."

Usai menyisakan senyum untuk Ellena, Mia keluar dari ruangan itu, berjalan menuju pantry. Sesampainya di sana, ia mendapati seorang gadis tengah membuat segelas kopi. Wajah gadis itu sangat cantik. Rambutnya sepanjang bahu dengan cat berwarna ungu, sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Tubuhnya tinggi dan proporsional, membuat Mia diam-diam berdecak kagum. Jika diperkirakan, barangkali Mia hanya setinggi dagu gadis itu.

"Apa aku terlihat seperti bidadari yang baru saja turun ke bumi?" Tiba-tiba saja gadis itu bersuara, menghentak Mia dari kekagumannya.

"Ma-Maaf?" Mia tergeragap.

"Kau menatapku begitu lama, seakan aku seorang bidadari. Yah ... meski sesungguhnya, banyak orang yang mengatakan itu padaku." Perempuan itu berkata ringan. Dahi Mia berkerut mendapati kepercayaan dirinya.

"Aku hanya bercanda," kata wanita itu kemudian. Seraya berjalan mendekat, ia memandang nametag Mia. "Mia Sparks. Kau pegawai baru?"

"Tidak begitu baru. Mungkin sudah beberapa minggu. Tapi ..., selama di sini, aku belum pernah melihatmu."

"Aku Vanessa, sekretaris direktur."

Mia kembali terdiam, otaknya berpikir. Sekretaris direktur? Berarti gadis ini ... sekretaris William.

"Beberapa minggu lalu, aku mengalami kecelakaan. Tidak terlalu parah memang, tapi dokter memintaku istirahat total. Itu sebabnya kau belum pernah bertemu denganku."

Mia mengangguk-angguk mengerti.

"Baiklah, salam kenal untukmu, Mia Sparks. Aku harus segera kembali ke ruanganku."

"Ya, senang berkenalan denganmu," sahut Mia. Lalu, Vanessa pergi meninggalkan Mia, dengan membawa dua cangkir kopi di tangannya.

***

Mia kembali ke ruang kerja dengan membawa dua cangkir kopi. Satu cangkir ia letakkan di meja, dan satu yang lain diberikannya pada Ellena. Gadis berambut pirang itu menerimanya dengan mengucapkan terima kasih. Dengan tak sabar, Ellena menyeruput kopi pemberian Mia, tetapi kemudian gadis itu terdiam.

"Mia," panggil Ellena.

Mia yang tengah mengetikkan sesuatu pada komputer, lantas menoleh. "Ada apa?"

"Apakah pantry kita kehabisan gula?"

Mia mengerutkan dahi. Dengan cepat ia meraih cangkir di atas meja dan menyesapnya. Asin.

"Astaga!"

Ellena terbahak. "Apa kau memiliki kesulitan membedakan gula dengan garam?"

"Tidak mungkin. Aku yakin menambahkan gula."

Masih sembari tertawa, Ellena kemudian berdiri. Ia mengambil cangkir milik Mia seraya berkata, "Aku akan menggantinya dengan yang baru."

"Maafkan aku, Elle."

My Silly WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang