BAB 55

74.8K 5.7K 1.2K
                                    

William berlari menerobos pintu masuk Cleveland Hospital dengan jantung berkejaran hebat. Sesuai intruksi Carlos, ia segera berbelok menuju Instalasi Gawat Darurat, setelah sebelumnya menyempatkan bertanya letak ruangan tersebut pada seorang perawat yang berpapasan dengannya. Di belakang lelaki itu, Stephen menyusul dengan wajah yang turut dihiasi kecemasan.

Begitu menerima telepon dari Carlos, William segera menyudahi pembicaraan dengan Stephen. Lelaki itu mengatakan ia harus segera pergi ke rumah sakit karena Mia mengalami kecelakaan. Dan mendengar hal tersebut, Stephen memutuskan untuk turut serta.

Sesampainya di depan Instalasi Gawat Darurat, William segera mendapati wajah Carlos, serta beberapa karyawan Harvest Corps.

"Bagaimana keadaannya, Carlos? Mengapa dia bisa mengalami kecelakaan?" William bertanya tidak sabar, di sela napasnya yang tersengal. Di sisi tubuh, jemari lelaki itu bergetar, akibat takut bercampur khawatir yang menyerang.

"Aku juga belum tahu, dokter masih melakukan pemeriksaan. Ketika aku bersiap untuk pulang, aku mendengar keriuhan karyawan yang mengatakan terjadi kecelakaan di dekat kantor. Sebuah taksi, bertabrakan dengan mobil pribadi. Ada yang mengatakan bahwa mereka sempat melihat Mia menaiki taksi tersebut, itu sebabnya aku segera menghubungimu. Untuk memastikan apakah kalian memang sedang tidak bersama," terang Carlos, wajahnya turut menyiratkan kepanikan. "Aku belum tahu keadaannya karena aku juga baru saja tiba. Mereka yang membawa Mia ke sini." Carlos menunjuk tiga orang lelaki yang William kenal juga sebagai karyawan Harvest Corps.

William menatap ketiga orang itu lalu, lalu berjalan menghampiri mereka. "Terima kasih karena kalian sudah menolong," ucapnya. "Tapi, apakah kalian tahu bagaimana kronologis kejadiannya?"

Ketiga lelaki tersebut menggeleng. Salah satu dari mereka mengatakan, "Tidak, Sir. Ketika kami datang, semuanya sudah terjadi begitu saja. Mrs. Clifford sudah bersimbah darah, itu sebabnya kami segera membawanya."

William menekap wajah dengan frustrasi. Perlahan jemarinya bergerak, menjambak rambutnya sendiri. Pikiran dan hatinya benar-benar kacau. Demi apa pun, ia sungguh takut jika sesuatu yang berbahaya terjadi pada Mia. Terlebih jika harus kehilangan wanita itu ... William benar-benar tidak sanggup membayangkannya.

Di belakangnya, Carlos menepuk-nepuk pundak lelaki itu, berusaha menguatkan. Ia jelas tahu bagaimana perasaan William sekarang.

"Kita berdoa saja, semoga tidak terjadi sesuatu yang berbahaya padanya," Stephen turut membuka suara.

Keenam lelaki itu terus menunggu dalam kekalutan, hingga akhirnya seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Maaf, apakah Anda sekalian adalah keluarga pasien?" Dokter berambut ikal dengan wajah berbingkai kacamata itu bertanya.

"Saya William Clifford, suaminya, Dokter." William menyela cepat, seraya berderap ke hadapan lelaki berjas putih tersebut.

"Ada hal yang harus saya sampaikan pada Anda. Mari, ikut saya."

William mengangguk. Ia segera menurut ketika dokter tersebut menuntunnya memasuki sebuah ruangan yang berada tidak jauh dari tempat mereka semula menunggu.

"Kondisi pasien sangat kritis. Ia mengalami pendarahan hebat akibat terjadinya robekan yang cukup parah di bagian rahim. Kami sudah berupaya dengan baik, tapi mohon maaf, kami tidak dapat menyelamatkan kandungannya."

Seketika, darah William berdesir. Lelaki itu mematung dengan wajah tidak percaya. "Ka-kandungan ...?"

Dokter berwajah tegas itu mengangguk. "Sampai dengan saat ini, perdarahan aktif terus mengalir. Jika dibiarkan, keselamatan pasien menjadi taruhannya. Satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah melakukan operasi pengangkatan rahim yang menjadi sumber perdarahan, serta mengikat seluruh pembuluh darah yang menuju rahim, agar tidak bocor dan keluar terus menerus."

My Silly WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang