BAB 29

92.7K 7.2K 410
                                    

"Dan seperti yang sudah kukatakan," William kembali bersuara, "Mia dan Ethan George hanya berteman baik. Foto-foto yang tersebar kemarin tidak seperti apa yang kalian pikirkan. Isu yang beredar juga sama sekali tidak benar. Bukan begitu, Ms. Addison?"

William menatap Shirley penuh arti, membuat puluhan pasang mata berpaling ke arah wanita itu. Shirley menunduk dalam. Diremasnya jemari dengan gelisah, tatkala berbagai bisikan kembali terdengar.

"Kuharap, kalian memahami ucapanku dengan baik, jadi hal memalukan semacam ini tidak akan terjadi lagi." Usai mengucapkan serangkai kalimat tersebut, William merengkuh pundak Mia. Dengan pelan, ia menuntun sang istri untuk pergi dari tempat itu. Saat langkah mereka mencapai pintu, terlihat Ethan memandangi keduanya dengan mulut nyaris menganga.

"Jadi—"

"Kita akan bicara nanti." William menyela cepat, sebelum Ethan menyelesaikan ucapan. Ia tidak ingin berdebat dengan lelaki itu, ketika semua orang bahkan masih terlihat syok dengan kenyataan yang baru saja diungkapnya.

Ethan hanya mampu membeku saat William melanjutkan langkah, kembali menuntun Mia keluar dari kafetaria. Kelima jari lelaki itu mengepal kuat, napasnya memburu. Ethan tidak pernah menyangka, wanita yang dicintainya ternyata istri dari William—salah satu teman terbaik yang ia miliki.

Oh, sungguh. Jika saja bisa, Ethan ingin segera menghilang dari muka bumi.

***

"Hm. Usahakan kau mendapatkannya dengan cepat, lalu segera antarkan ke ruanganku. Kutunggu." William mengakhiri pembicaraan, lalu memasukkan ponsel ke dalam saku. Manik cokelatnya melirik ke arah Mia yang duduk terdiam di atas sofa. Begitu keluar dari kafetaria, ia membawa sang istri ke ruang kerjanya.

"Aku sudah meminta Vanessa membawakan pakaian ganti untukmu," ucap William kemudian, membuat Mia seketika menoleh padanya. Kedua alis wanita itu bertaut. Tatapannya begitu tajam, seakan siap menusuk tubuh William.

"Kau tidak sedang kerasukan iblis atau sejenisnya?" tanya Mia, penuh selidik.

Kerutan tercipta di dahi William. "Maksudmu?"

"Kau sendiri yang memintaku untuk menyembunyikan status pernikahan kita. Mengapa kau justru mengumumkannya di depan semua orang?"

Mendengar pertanyaan Mia, William mengembuskan napas lelah. Ia memijit pelipis sebentar sebelum akhirnya bertanya, "Lalu menurutmu, aku bisa diam saja melihat kau dipermainkan oleh mereka?" Lelaki itu mengempaskan tubuh pada sofa, tepat di sisi Mia. "Aku tidak tahan."

Mia terdiam. Sama seperti William, ia juga tidak tahan dengan reaksi para karyawan yang begitu berlebihan, terlebih menjadikannya bahan perundungan. Dilema menyerang benaknya. Di satu sisi, Mia merasa lega karena isu miring terkait dirinya dan Ethan sudah teratasi. Namun, di sisi lain, Mia cemas bercampur bingung. Jika sudah begini, bagaimana ia akan menghadapi para karyawan nanti?

"Addison sudah mengakui semuanya," kata William, membuat Mia kembali menatap padanya. "Dia yang mengambil fotomu bersama Ethan malam itu, dan dia juga yang menyebarkannya pada karyawan. Addison tidak suka melihat kau seakan diperlakukan dengan khusus oleh Ethan."

"Tapi, Ethan tidak pernah berlaku seperti it—" Sekejap kemudian, ingatan Mia melayang pada peristiwa beberapa waktu lalu, ketika ia melakukan kesalahan dan Ethan meloloskannya dari hukuman. Seraya menutup wajah dengan sebelah tangan, Mia mendesah panjang. "Oh, astaga."

William menghela napas. "Aku sudah memerintahkannya untuk meminta maaf padamu dan Ethan. Dia juga akan melakukan klarifikasi kepada seluruh karyawan dengan cara yang sama, sebagaimana dia menyebar foto dan isu tentang kalian."

My Silly WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang