Chapter 3: New Home

12.1K 1.4K 444
                                    

Setelah mengurus dokumen-dokumen penting terkait masuknya Yukina ke U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengurus dokumen-dokumen penting terkait masuknya Yukina ke U.A, akhirnya pertemuan itu selesai juga. Yukina kini dalam naungan U.A. dan terdaftar sebagai siswa melalui jalur rekomendasi. Namun, identitas asli dirinya tetap dirahasiakan, hanya U.A. Staff dan petinggi Police Force seperti Tsukauchi yang mengetahuinya.

Beberapa jam yang lalu..

"Nama baru?" tanya Yukina bingung.

Nezu mengangguk, "Benar, kau butuh nama baru sebelum masuk ke U.A High School. Tidak mungkin mendaftar dengan nama Shigaraki," jelasnya.

"Selain itu, dia tidak punya tempat untuk tinggal. Kami tidak bisa melepaskanmu begitu saja tanpa pengawasan," sahut Tsukauchi.

Yukina menghela napas, "Sudah kukatakan bahwa aku tidak akan berbuat aneh-aneh."

"Bagaimana jika dia tinggal bersama Eraser Head lalu memakai nama 'Aizawa'? Aizawa Yukina, bukankah terdengar bagus?" usul Present Mic dengan semangat. Dia mengabaikan tatapan tajam Eraser Head.

"Hei, Mic. Apa maksudmu?" sewot Eraser Head yang terdengar sangat keberatan dengan ide gila sahabatnya itu. Apalagi seenak jidat memakai nama keluarganya pada seorang -mantan- penjahat.

"Kupikir karena kau yang menemukannya jadi kaulah yang cocok mengawasinya. Selain itu, wajah dan sifat kalian terlihat mirip, tidak ada yang curiga jika dia menyamar menjadi putrimu," jawab Present Mic sekenanya.

Namun, jawaban asal itu disetujui oleh U.A. Staff lainnya. Hanya Eraser Head-lah yang dapat 'menjinakkan' Yukina, begitulah pikir mereka. Eraser Head yang awalnya -sangat- keberatan, pada akhirnya mau menerima ide gila itu. Tentu saja setelah seluruh U.A. Staff merayunya -atau lebih tepatnya "memaksa"nya.

[End of Flashback]

"Mohon bantuannya, Eraser Head-san," kata Yukina sambil membungkukkan badannya di depan Eraser Head. Mereka baru saja keluar dari ruang pertemuan setelah rapat tadi selesai.

"Aizawa Shota," kata Eraser Head datar. Yukina hanya diam dan menatap bingung.

"Itu namaku," jelas Eraser Head singkat sambil berjalan mendahului Yukina. Yukina segera mengikutinya di belakang.

Memang benar jika Aizawa belum sepenuhnya mempercayai Yukina. Akan tetapi, setidaknya Aizawa sudah berbaik hati mengizinkannya untuk tinggal bersama. Itu sudah cukup membuat Yukina bersyukur. Tentu saja dengan syarat 'Jangan merepotkanku' atau dia akan mengusir Yukina.

Sebelum menuju rumah, Aizawa membawa Yukina ke sebuah pusat perbelanjaan Kiyashi Shopping Mall. Di sana banyak toko dari seluruh prefektur dan merupakan pilihan tepat untuk berbelanja.

"Beli apa saja yang kau butuhkan, aku akan menunggumu di sini. Waktumu sepuluh menit," kata Aizawa sambil memberikan dompetnya. "Jangan membuatku menunggu lebih dari itu," ancamnya.

Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang