Chapter 8: USJ [3]

9.8K 1.2K 202
                                    

Yukina keluar dari portal ungu Kurogiri dan mendarat di tangga dekat air mancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yukina keluar dari portal ungu Kurogiri dan mendarat di tangga dekat air mancur. Sebuah penyiksaan bagi tulang punggungnya karena jatuh terguling-guling menuruni anak tangga satu per satu. Tubuhnya terhenti ketika sudah mencapai lantai bawah USJ. Kini Yukina berada tak jauh dari Tomura dan Aizawa.

“Strategi pendaratan yang buruk,” gerutu Yukina sambil mengelus punggungnya. “Mendokusai..”

“Akan kuberitahu, Eraser Head. Dia adalah Anti Simbol Perdamaian, Si Misterius Nomu,” kata Tomura.

Yukina pun menoleh ke sumber suara. Di hadapan kedua matanya, Nomu menahan tubuh Aizawa di tanah dan mematahkan tangan kanannya dengan mudah seperti ranting.

“Shota....-san?” gumam Yukina tidak percaya.

Tomura menoleh, “Ah.. Akhirnya kau datang juga, Yukina.”

Mata Yukina berubah menjadi kosong tanpa cahaya sedikitpun. Kedua irisnya berubah semerah darah, menandakan dia sangat marah saat ini. Detak jantungnya tidak beraturan dan omongan Tomura tak lagi terdengar. Tatapan Yukina terkunci pada Nomu, makhluk jadi-jadian itu membuat monster dalam dirinya keluar.

 “Nomu, tangkap dia,” perintah Tomura sambil menunjuk Yukina.

Pupil hitam Nomu bergerak menatap Yukina yang melepas eyepatch. Sedetik kemudian, dia melesat untuk menangkap Yukina. Gerakannya sangat cepat hingga tidak dapat diikuti oleh mata manusia biasa. Namun, Yukina dapat melihatnya secara slow-motion dengan kedua matanya.

“Anti Simbol Perdamaian? Di mataku.. Dia hanyalah gumpalan daging tak berotak.”

Sebuah pedang kegelapan yang diselimuti bara api hitam muncul di tangan kiri Yukina. Saat Nomu melesat ke arahnya, Yukina langsung menebas kedua lengan Nomu dengan pedang kegelapan. Dua lengan Nomu yang terpotong sontak jatuh begitu saja ke tanah.

 Dua lengan Nomu yang terpotong sontak jatuh begitu saja ke tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mustahil! Bagaimana bisa?” tanya Tomura tidak percaya.

“Sudah kubilang, dia hanyalah gumpalan daging tak berotak,” sahut Yukina datar.

Yukina bergerak ke belakang Nomu dengan cepat lalu menusukkan pedang kegelapan. Pedang tersebut mengeluarkan api hitam yang melahap Nomu sepenuhnya. Erangan Nomu yang terbakar pun terdengar. Dia langsung jatuh bertekuk lutut.

Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang