Chapter 5: U.A High School [2]

12.4K 1.4K 619
                                    

Setelah keributan akibat alarm sekolah yang berbunyi, situasi kembali kondusif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keributan akibat alarm sekolah yang berbunyi, situasi kembali kondusif. Para siswa masuk kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajaran.

Saat ini, Yukina dan Midoriya berdiri di depan kelas untuk menentukan pengurus yang lain. Midoriya masih saja gemetaran saking gugupnya sedangkan Yukina berwajah datar. Yukina mendehem keras untuk menyadarkan Midoriya.

"S-Sekarang, mari kita tentukan pengurus kelas yang lain," ucap Midoriya gugup. "Tapi sebelum itu, aku ingin mengatakan sesuatu. Kupikir.. Iida Tenya-lah yang harus menjadi ketua kelas!" lanjutnya.

Kirishima dan Kaminari menyetujui usulan itu karena mereka ikut melihat kehebatan Iida dalam mengendalikan situasi di koridor tadi.

'...Siapa?' tanya Yukina dalam hati. Wajar saja dia tidak tahu karena asyik terjun ke TKP saat ada keributan di koridor. Yah, walau sebenarnya Yukina juga tidak peduli soal itu.

Dan telah diputuskan, ketua kelas 1-A adalah Iida Tenya dan wakilnya adalah Yukina.

"Dalam Latihan Dasar Kepahlawaan hari ini, aku, All Might, dan satu orang lagi akan menjadi pengawas kalian," Aizawa kembali menjelaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dalam Latihan Dasar Kepahlawaan hari ini, aku, All Might, dan satu orang lagi akan menjadi pengawas kalian," Aizawa kembali menjelaskan. Wajah murid-muridnya terlihat bingung, terutama Yukina yang baru saja masuk ke sekolah pahlawan itu.

"Sensei! Apa yang akan kita lakukan?" tanya Sero sambil mengangkat tangannya. Pertanyaan itu dijawab Aizawa dengan memperlihatkan kartu bertuliskan RESCUE warna biru.

"Bencana, kapal selam, dan hal-hal semacamnya. Latihan Penyelamatan."

'Mendokusai. Padahal aku menantikan latihan bertarung,' batin Yukina kecewa. Dia belum pernah menyelamatkan orang sebelumnya. Lagipula, dengan kekuatannya yang destruktif, Yukina tidak yakin dapat menyelamatkan orang -atau justru melukai mereka.

"Hei, belum selesai," potong Aizawa di tengah hiruk-pikuk muridnya yang bersemangat.

"Kali ini kalian bebas memilih ingin memakai kostum atau tidak. Karena ada kemungkinan kostum itu malah akan menghambat kalian nantinya. Untuk Yukina, kostummu sudah selesai. Di loker nomor 21," Aizawa menekan sebuah remote dan loker penyimpanan kostum di sebelah kanannya terbuka. Di sana terdapat koper bertuliskan angka warna hijau. Yukina menjawabnya dengan anggukan.

Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang