Chapter 26: Is This A Date, Shoto?

11.5K 1.1K 1K
                                    

[A/N]: Ada sedikit pengumuman di akhir cerita. Jadi, baca sampai habis, ya! Happy reading!~ (๑˃ᴗ˂)ﻭ

 Jadi, baca sampai habis, ya! Happy reading!~ (๑˃ᴗ˂)ﻭ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Otsukare. Karena itulah, besok dan lusa kalian libur."

Seusai festival olahraga, Aizawa selaku wali kelas memberikan beberapa pengumuman.

"Pahlawan pro yang mengamati festival olahraga pasti ada yang merekrut kalian. Mengenai itu, pihak sekolah yang akan mengurusnya dan akan diumumkan saat sudah masuk. Sambil menunggu pengumuman, beristirahatlah yang cukup."

"Baik!"

Pukul setengah empat sore. Yukina menyampir tas sekolahnya sembari menguap kecil. Aizawa menyuruhnya pulang lebih dulu karena dia masih mengurus sesuatu di kantor. Tentu saja Yukina mematuhinya dengan senang hati. Akhirnya hari yang panjang sekaligus melelahkan itu selesai juga.

"Yukina."

Suara berat khas laki-laki tertangkap oleh telinga Yukina, membuat langkahnya keluar dari U.A terhenti. Todoroki Shoto, orang yang memanggil dengan intonasi datar tengah berdiri tigapuluh senti darinya. Di pipi kirinya tertempel plester luka, bukti ditonjok Yukina tanpa berperikemanusiaan.

 Di pipi kirinya tertempel plester luka, bukti ditonjok Yukina tanpa berperikemanusiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa?" tanya Yukina sambil menghadapkan badannya kepada Todoroki. Dia tak menyangka pemuda hot 'n cold itu mau mengajaknya bicara. Sebaliknya, Yukina mengira Todoroki membencinya karena telah mengatakan sesuatu yang tidak berperasaan saat festival olahraga.

"Apa kau... ada acara besok?" Todoroki mengalihkan pandangannya saat bertanya. Entah kenapa dirinya tak sanggup menatap dua manik hitam Yukina yang lebih bercahaya dari sebelum-sebelumnya.

"Jika tidur seharian adalah acara, maka iya," jawab Yukina datar. "Memangnya kenapa?"

"Aku—"

"Minggir, para Rambut Labil! Kalian menghalangi jalan!"

Bakugo dengan ekspresi garangnya menatap tajam Todoroki yang berambut merah-putih kemudian beralih pada Yukina yang berambut hitam-putih. Mungkin itulah alasan kenapa Bakugo menyebut TodoYuki 'Rambut Labil'.

Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang