Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]

Chapter 11: After USJ

Tomura keluar dari portal Kurogiri. Dia terbaring di lantai dipenuhi rasa sakit akibat kaki dan tangannya yang tertembak Snipe.

Kurogiri melihat televisi kecil yang rusak akibat ditendang Yukina, “Sepertinya Yukina sudah berbicara dengan Sensei sebelum kembali.”

“Aku tidak peduli. Cepat perbaiki agar kita bisa memberitahu Sensei,” sahut Tomura.

Kurogiri mengangguk dan segera memperbaiki televisi tersebut. Tak lama kemudian, televisi kembali normal dan mereka dapat berkomunikasi dengan All For One lagi.

“Kita kalah telak, bahkan Nomu dikalahkan. Semua bawahan kita dikalahkan begitu saja! Anak-anak itu terlalu kuat..” geram Tomura kesal. “Yukina gagal kita dapatkan. Simbol Perdamaian juga terlihat baik-baik saja.”

Tomura melirik televisi bertuliskan SOUND ONLY itu, “Kau salah, Sensei! Ini tidak sesuai dengan apa yang kau katakan..”

“Aku tidak salah. Kita hanya kurang persiapan. Ya, kita meremehkan mereka. Ditambah lagi, putriku ada di sana.”

“Sensei, mengenai Yukina...” Kurogiri menggantung ucapannya karena ragu untuk melanjutkan.

“Kenapa kau tidak menghentikannya, Sensei?!” tanya Tomura kesal. “Karena dia, penyerangan ini gagal total. Jika dia tidak menghalangi, kita pasti sudah berhasil membunuh All Might..”

“Yah, mau bagaimana lagi. Saat dia sudah membuat keputusan, takkan ada yang bisa menghentikannya. Untuk sekarang, biarkan dia menikmati kedamaiannya selagi bisa.”

Di Ruang UKS..

Recovery Girl telah selesai mengobati luka All Might dan Midoriya. Mereka kini terbaring di kasur UKS untuk beristirahat. Yukina yang duduk di kursi memperhatikan mereka dalam diam, ‘Tidak kusangka ini lebih rumit dari dugaanku. Terutama soal All Might..’

“Yukina, lukamu juga perlu diobati,” ucap Recovery Girl menyadarkan Yukina dari lamunannya. Yukina mengangguk lalu membuka kancing kemejanya. All Might serta Midoriya sontak terkejut, mereka cepat-cepat mengalihkan pandangan.