Chapter 13: Courage

9.9K 1.2K 309
                                    

Yukina menatap bosan layar televisi di hadapannya yang menampilkan berita penyerangan U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yukina menatap bosan layar televisi di hadapannya yang menampilkan berita penyerangan U.A. Sudah berkali-kali dia mengganti channel tetapi hanya itu saja yang dibahas.

Mendokusai,” Yukina langsung mematikan televisi menggunakan remote.

“Di saat seperti ini, harusnya mereka menayangkan acara yang menghibur seperti anime atau semacamnya. Bukan malah berita picisan begini,” gerutunya.

Yukina bangkit dari sofa dan berjalan ke dapur. Dia membuka kulkas, hendak mengambil makanan ringan untuk menemani waktu senggangnya. Namun sayang, kulkas ternyata kosong tanpa ada makanan satupun.

“Yang benar saja.. Apa ini artinya, aku harus keluar?” tanya Yukina pada diri sendiri.

Dia menutup kulkas sambil menghela napas panjang, “Yah, mau bagaimana lagi. Sudah saatnya aku berhenti menjadi hikkikomori dan menghadapi dunia nyata.”

Yukina menyambar jaket hitamnya dan bersiap untuk berbelanja.

Lima menit kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima menit kemudian..

“Aku ingin pulang,” kata Yukina penuh keputusasaan. “Ini terlalu berat bagi orang yang terlalu lama hidup dalam kegelapan..”

Di bawah terik matahari, Yukina berjalan layaknya zombi. Sedari tadi dia terus memegangi perut juga mulutnya menggunakan tangan. Sejak keluar rumah, aura suram keluar darinya tanpa henti.

[Kelemahan Yukina No. 13: Tidak tahan matahari.]

“Aku takjub All Might bisa bertarung di siang bolong begini,” puji Yukina yang duduk di kursi panjang untuk berteduh sekaligus beristirahat sejenak. Matanya mengedar melihat orang-orang tersenyum dan tertawa bahagia bersama teman atau keluarga mereka.

‘Entah kenapa aku seperti hidup di dunia yang berbeda..’ batin Yukina prihatin pada diri sendiri. Dia merogoh ponselnya di saku jaket, ‘Meski merepotkan, aku harus beradaptasi secepatnya.’

“Banyak juga yang harus kubeli. Pasti merepotkan kalau aku langsung membawa semuanya dalam sekali belanja,” keluh Yukina.

“Seandainya ada orang yang baik hati serta pandai bersosialisasi-“

Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang