Chapter 18: Obstacle Race

9.9K 1.2K 237
                                    

Lomba lari halang rintang yang brutal akan dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lomba lari halang rintang yang brutal akan dimulai. Semua peserta bersiap di dekat gerbang keluar stadion. Yukina yang berdiri jauh di belakang memerban telapak tangan kirinya, bertujuan agar dapat mengaktifkan kegelapan kala teriknya siang.

Yukina mengepalkan tangan kirinya kuat-kuat. Nampak kilatan tajam di mata dinginnya yang menatap jauh ke depan. Semangatnya semakin membara ketika lampu hijau di atas gerbang mulai padam satu per satu.

"START!" seru Midnight.

Seluruh peserta mulai berlari keluar gerbang secara bersamaan. Hanya menyisakan Yukina yang masih diam di belakang.

[Present Mic]: "Saa, lomba sudah dimulai! Apa kau siap berkomentar, Manusia Mumi?"

[Eraser Head]: "Kau sendiri yang memaksaku, 'kan?"

[Present Mic]: "Langsung saja, Manusia Mumi! Rintangan pertama?"

[Eraser Head]: "Sekarang saatnya.."

Aizawa benar, rintangan pertama sudah dimulai sejak start. Dengan gerbang yang tergolong sempit untuk dilewati seluruh peserta, jangankan berlari, bergerak saja tak bisa.

Itulah alasan kenapa Yukina yang paling anti-keramaian masih berdiri di belakang. Mana sudi dia berdesak-desakan layaknya orang berebut foto bareng presiden begitu.

Yukina menyeringai kecil, "Lucky."

Jika peserta lain menganggap gerbang keluar sebagai rintangan, maka Yukina malah sebaliknya. Dia diuntungkan karena gerbang bagaikan terowongan itu cukup gelap, membuat quirknya semakin menguat tanpa perlu tenaga ekstra.

Yukina meletakkan tangan kirinya ke tanah, "Minggir, noob! Calon Pahlawan Terhebat mau lewat."

Seketika kegelapan merayap menuju gerbang dengan cepat. Kini bagian dalam gerbang diselimuti kabut hitam yang menyebabkan pandangan semua peserta mengabur. Perlahan namun pasti, tubuh mereka merasakan beban yang berat hingga rasanya seperti ingin menyatu dengan tanah.

"Gravity Press, Level 01."

BRUKK!! Begitu Yukina mengaktifkan jurusnya, semua orang dalam terowongan langsung jatuh ke tanah. Mereka saling menimpa satu sama lain karena ditarik oleh gravitasi kegelapan yang kuat.

Jalan keluar Yukina sudah terbuka lebar sekarang. Tanpa membuang waktu, dia langsung berlari meninggalkan garis start. Orang-orang di dalam terowongan bagaikan karpet merah yang Yukina injak seenak jidatnya.

"Apa-apaan kabut hitam ini?!"

"Sial! Aku tidak bisa bergerak!"

"Tidak hanya orangnya saja, quirknya juga menyebalkan!"

Begitulah kira-kira komentar peserta lain yang dilanda kebingungan serta kekesalan pada Yukina. Namun, si penyebab masalah malah terus berlari tanpa memedulikan kaum-kaum yang terinjak.

Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang