Chapter 36: Study Date

8.7K 1K 812
                                    

Pukul sembilan pagi di kelas 1-A, pelajaran matematika yang diampu oleh Ectoplasm-sensei begitu sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sembilan pagi di kelas 1-A, pelajaran matematika yang diampu oleh Ectoplasm-sensei begitu sepi. Hanya ada suara kapur yang menggores papan tulis. Bagaimana tidak? Subjek matematika saja sudah menakutkan bagi para siswa, ditambah lagi penampilan guru mereka seperti itu. Kengeriannya double kill.

"Ini adalah salah satu tipe soal yang akan muncul di ujian," Ectoplasm yang selesai menulis pun berbalik, memperlihatkan soal yang membuat iritasi mata.

『 Jika cos (x+10) = a dengan 0° < x < 30°, maka nilai cos (2x+65°) adalah .... 』

"Bagi yang tahu jawabannya, silakan angkat tangan."

'Kalau tidak tahu jawabannya, berarti boleh angkat kaki, dong?' pikir Kaminari yang otaknya sudah konslet duluan sebelum mengerjakan soal.

Semua siswa berusaha mencari jawaban dari soal di papan tulis. Semuanya, kecuali satu makhluk bernama Yukina. Di saat yang lain memperhatikan pelajaran memusingkan kepala itu, dia asyik menggambar. Namun jangan salah, gambarannya bukan dua gunung dengan matahari di tengah dan jalan raya dari pojok. Bukan, bukan gambar legend itu.

Yukina sedang meneliti pahlawan yang dia temui kemarin. Bukunya dipenuhi sketsa pria bersayap yang dilengkapi deskripsi juga panah penunjuk. Dengan lincah, tangan kirinya menggoreskan pensil untuk melukis setiap detil sosok Hawks. Dan begitulah, saat Ectoplasm sedang mengajar, Yukina malah sibuk menganalisis titisan ayam kaepsi.

'Jadi, hanya sejauh ini yang dapat kuanalisis, ya?' Yukina melihat hasil pekerjaannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Jadi, hanya sejauh ini yang dapat kuanalisis, ya?' Yukina melihat hasil pekerjaannya sendiri. Berkat pengalamannya sebagai villain yang suka pilih-pilih mangsa, dia dapat menarik informasi target meski baru sekali bertemu. Terkadang, Yukina bersyukur otak pembunuhnya berguna di saat-saat seperti ini.

'Padahal aku sudah menggambarnya sekeren mungkin, tapi-' Yukina menatap suram potret Hawks. 'Astaga, dia terlihat seperti sesuatu yang lezat.'

'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang