Bus yang membawa murid 1-A beserta wali kelasnya telah sampai di tempat pelatihan. Aizawa segera turun, diikuti para muridnya di belakang. Tangan kanan Todoroki menyentuh pundak Yukina lalu menggoyang-goyangkannya lembut, “Bangunlah. Kita sudah sampai,” ucapnya pelan.
Yukina membuka mata perlahan dan menoleh. Mendapati wajah Todoroki yang sangat dekat dengannya, kesadaran Yukina seketika kembali. Dengan cepat ia menjauhkan diri dari icyhot itu.
“Maaf.. Itu.. Aku... Tidak sengaja,” ucap Yukina pelan sambil mengalihkan pandangannya. Dia kebingungan mencari kata-kata untuk minta maaf. Dalam hatinya mulai khawatir apakah selama tidur ia membasahi baju Todoroki dengan iler atau semacamnya.
[Kelemahan Yukina No. 6: Dapat tidur di mana pun dan kapan pun.]
Todoroki masih bertahan dengan ekspresi biasanya. “Tidak masalah. Lebih baik kita segera turun,” jawabnya datar.
Yukina dan Todoroki pun turun bersama. Yukina mengambil permen di saku rompi lalu memakannya. ‘Aku harus menghentikan kebiasaan tidur-sembarangan-ku,’ batinnya malu mengingat kejadian di bus. Untung saja Todoroki tidak terlalu memusingkan hal tersebut.
“Semuanya, saya sudah menunggu kalian,” sambut No. 13 dengan sopan setelah semua siswa 1-A turun dari bus. Semua siswa -kecuali Yukina- menatapnya kagum.
“Silakan langsung masuk saja,” kata No. 13 mempersilakan mereka masuk.
“Mohon bimbingannya!” seru seluruh siswa kelas A –kecuali Yukina- sambil membungkuk.
Siswa kelas A masuk ke dalam gedung latihan penyelamatan. Mereka menatap takjub. Bagian dalamnya sangat luas, dilengkapi arena-arena dengan situasi kecelakaan dan bencana seperti kapal karam, tanah longsor, kebakaran, badai, dan lainnya. Semuanya dibuat sedemikian rupa hingga sama seperti keadaan sebenarnya. Benar-benar tempat yang tepat untuk latihan penyelamatan.
“Keren! Seperti USJ asli!” puji Kirishima kagum.
“USJ? Apa itu?” tanya Yukina datar. Todoroki yang ada di sampingnya pun menoleh, “Universal Studios Japan,” jawabnya tak kalah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]
Fanfiction"Aku akan menjadi pahlawan yang menuntaskan segala kejahatan!" Adalah suatu keganjilan jika kalimat tersebut terucap dari bibir seorang gadis dengan darah iblis yang mengalir dalam nadinya. Shigaraki Yukina, putri dari All For One, menggemakan naza...