Chapter 22: Final Round [2]

10K 1.1K 302
                                    

Pertandingan kedelapan sekaligus pertandingan terakhir di babak pertama akan segera dilaksanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertandingan kedelapan sekaligus pertandingan terakhir di babak pertama akan segera dilaksanakan. Sebelumnya, pertarungan antara Kirishima melawan Tetsutetsu berakhir seri dikarenakan kedua peserta sama-sama tumbang. Pemenangnya akan ditentukan melalui pertandingan sederhana yaitu adu panco.

[Present Mic]: "Sambil menunggu Tetsutetsu dan Kirishima pulih, mari kita mulai pertandingan selanjutnya!"

Yukina berjalan menuju kursi penonton 1-A sambil memeluk sekantong plastik belanjaan yang berisi snack. Menonton pertandingan sambil ngemil adalah usahanya agar tak ketiduran pada siang bolong ini.

"Oh, aku datang di saat yang tepat," ucap Yukina. Seketika 1-A yang duduk kompak menoleh, menatap tak percaya Yukina yang berdiri dengan permen lolipop di mulutnya.

"Huh? Kenapa kalian menatapku begitu?" tanya Yukina bingung karena semua pasang mata tertuju padanya. Mereka seperti melihat genderuwo saja.

"Oya, oya~ Yukina yang mementingkan dirinya sendiri, kini mau menonton pertandingan bersama kita? Jangan-jangan ada sesuatu nih?" celutuk Ashido. Senyuman usil merekah di wajah liciknya, menyiratkan sebuah makna tersembunyi. Namun sayangnya, Yukina malah gagal paham maksud ucapan tersebut.

"Kau suka pada Bakugo-chan ya, kero?" tanya Asui ceplas-ceplos. Mari budayakan bicara straight-to-the-point seperti Asui.

"Tsuyu-chan! Jangan berkata begitu, dong! Potek nih kokoroku!" sahut Kaminari sedih. Dia menoleh ke Yukina, "Itu tidak benar, 'kan, Yukina?" tanyanya penuh harap.

"Kalian ini bicara apa?" tanya Yukina tak paham. Dia langsung duduk di samping Midoriya, "Di bawah sana ada dua petarung. Tentu saja aku mau melihat keduanya, bukan salah satunya."

"Heee..." Ashido mendesah kecewa, "Kau ini cewek yang membosankan, ya, Yukina."

Yukina mengabaikan ucapan Ashido dan memilih fokus memakan snacknya. Sementara itu, Kaminari sujud syukur karena masih punya harapan untuk mendekati sang gebetan.

[Present Mic]: "Mari kita mulai pertandingannya! Dia lumayan terkenal saat SMP, wajahnya selalu terlihat kesal! Dari prodi pahlawan, Bakugo Katsuki! Melawan.... Aku ingin mendukungnya. Dari prodi pahlawan, Uraraka Ochako!"

"Kau yang suka melayangkan benda-benda, ya, Muka Bulat?" tanya Bakugo serius.

"B-Bulat?!" Uraraka terkejut mendengar julukannya. Bukan Bakugo namanya kalau tidak nyebut nama orang dengan nyeleneh.

"Kalau mau menyerah, lakukan sekarang. Kalau kau terluka, aku tidak sudi bertanggung jawab," lanjut Bakugo.

[Present Mic]: "Pertandingan kedelapan, START!"

Dᴀʀᴋ Lɪɢʜᴛ [ʙɴʜᴀ × ᴏᴄ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang