21 : Srimulat

2.5K 370 132
                                    

Dua hari berlalu sejak Arya mengakui anak yang dikandung Sindy adalah anaknya. Sejak saat itu, Jinan, Orion dan Sian terus menerus mengadakan rapat. Agak berlebihan disebut rapat karena ketika mereka berkumpul di warkop, hanya diisi obrolan tidak penting.

Dari mau kasih hadiah apa saat lahiran anak Dodoy nanti, sampai ide gila Orion – Sian yang keukeuh pengen pake wig supaya bisa menyamar saat jalankan misi.

Terkadang, Siddiq, Arya, dan Hanif ikutan rapat mereka, supaya tahu rencana apa yang akan mereka jalankan. Tapi berakhir menyesal mendengar topik tidak penting yang dibahas sampai dua jam lebih.

Mereka pun lekas pergi, daripada semakin gila mendengar Sian yang ingin mencoba menyamar jadi Tukang Cilok ala – ala Intel BIN atau Orion yang pengen banget minjem walkie talkie milik Resimen Mahasiswa biar kaya James Bond. Jangan kalian kira Jinan paling normal, malahan lelaki jangkung itu ingin mencoba menjajal kemampuan aktingnya berpura – pura sebagai Ibu Pejabat yang mau ajak kerja sama Universitas buat vaksin tetanus.

Alasannya, supaya bisa masuk rektorat tanpa dicurigai, karena seluruh pejabat rektorat sudah hafal betul dengan wajah anak lelaki semata wayang-nya Rektor dan Professor Hukum Universitas Kartawirya Arjuna itu.


Intinya sih mereka ...


Sinting semua.




"Gue kok makin hari makin khawatir ya ngeliat mereka."

Siddiq menatap Daniel yang menggigiti kukunya cemas.

"Khawatir kenapa?"

"Ya, Bang. Lo tahu Jinan, Sian, Orion, Brian dan Lucas banyolnya kaya apa? Gue ragu."

Siddiq tertawa.

"Kalo ngeliat tingkah mereka sekarang sih, Abang juga ragu. Tapi Niel,"

Daniel yang tadi sibuk nyedot Nutrisari Jeruk di gelasnya menatap Siddiq yang duduk di hadapannya.

Mereka kini ada di pojokan Kantin Teknik.

Jangan lupa, kalau Siddiq dan Daniel ini satu fakultas. Yang satu Arsitektur, yang satu lagi Sipil. Meski Daniel lebih sering Jaiz dan Salwa sebut Tukang Bangunan.

"Lo tahu, dulu Abang nunjuk Brian jadi Pemimpin Litbang bukan tanpa alasan. Nawarin Orion jadi Pemimpin Redaksi juga ada alasannya. Apalagi Jinan dan Sian, yang sekarang jadi pemimpin. Lucas, sih, gak tahu ya, tapi Abang yakin, dia juga punya kemampuan kalau ngeliat Sian percaya sama anak itu megang SDM. "

Siddiq tampak berpikir sebentar, "untungnya sih, yang punya rencana sekarang Jinan, Orion sama Sian doang. Bayangin kalau sama Brian atau Lucas?"

Daniel terkekeh. "Grup Srimulat doang itu."

"Kita kasih mereka kepercayaan aja, Abang yakin mereka gak akan ngelakuin sesuatu yang ngerusak Pers Kampus, Arya dan diri mereka sendiri kan?"

"Semoga aja Bang."


Harapan Daniel dan Siddiq tidak salah,


Tapi .....


"AYO! Kita bobol ruang Rektor aja, ambil capnya."



Orion memukul kepala Sian dengans sedotan yang ada di tangannya.

"Lo mau jadi maling? Salah – salah kita bisa ditangkep polisi."

Pers Kampus 2.0✔Where stories live. Discover now