42 : Pelantikan

2.7K 393 232
                                    

Sebelum berlanjut ke cerita selanjutnya, mari kita mundur sekitar dua bulan lalu.

Masih ingat tidak, kalau para pengurus sempat survey tempat camping untuk acara pelantikan anggota baru di daerah lembang? Sampai akhirnya Salwa – Brian berhasil go public setelah Jaiz menjadi umpan.



--Flashback



15 Februari, 2020



Semua pengurus, termasuk lima anak Ayam pergi ke daerah lembang menggunakan Bus.

Beberapa orang menjadi tim pendahulu membawa mobil dan motornya sendiri,

Hanif memilih naik bus karena Ayesha gak mau kalau cuman berdua ke lembang naik mobilnya. Wishaka dilarang Kanaya membawa mobil karena takut lelaki itu kecapean, mending duduk di bus berdua. Apalagi bawa motor.

Sedangkan tim pendahulu terdiri dari Jinan dan Sian nekat bawa motor sport mereka. Mereka balapan di tengah perjalanan ke lembang, sembari disuraki dari dalam Bus.

Senin jengkel sendiri di dalam bus, kenapa pacarnya gak bawa mobil aja kalau mau bawa kendaran sendiri? Nekat bawa motor dengan perjalanan dua jam lamanya.

Mana Jinan gak mau ngebonceng, karena Jinan kasian kalau harus bonceng Senin sampai Lembang. Apalagi dia udah ada rencana mau ngajak Sian balap.

Yang ditumbalkan adalah Brian yang harus bawa mobil sendiri dengan Jaiz yang menemaninya saat itu. Mereka ditugaskan menjadi akomodasi membawa semua keperluan acara. Salwa menolak satu mobil dengan Brian pasca hubungan mereka ketahuan, selain masih malu – malu, dia capek kalo harus diledekin terus pas di area camping nanti.



"Yah sama lu lagi gue," keluh Brian mencoba mencairkan suasana.

Jaiz terkekeh,  "Jodoh kali kita, Bang"

"Anjir lu."

Kemudian hening. Mulai serasa canggung Brian gak betah kalau harus diem – dieman, padahal dia sama Jaiz hubungannya baik kok.

Tapi kenapa semenjak dia sama Salwa kok berasa canggung gini yak e Jaiz?

"Thanks ya Jai, meski lu udah tau lumayan lama. Tapi mau jaga rahasia hubungan gue sama Salwa sampe sekarang."

"Sama – sama Bang."

"Ngobrol dong cuy, ntar ngantuk nih gue. Diem – dieman aja, kaya sama musuh."

"Sebat aja kali Bang kalo ngantuk, gue mau tidur neeh, bangun kepagian jadi Tim Pendahulu, padahal udah bilang gak mau."

"Iya anjir, si Yohan jadi Ketuplak malah numbalin gue sama lu, udah tahu kita kebo."

Jaiz mengangguk setuju.

"Ehh iya Jai, sekalian kita disini gue mau ngomong sesuatu nih baru keingetan."

Alis Jai berkerut, "Apa?"

"Gue udah tahu kok soal perasaan lu ke Salwa."

Jaiz diam, bingung harus kasih respon kaya gimana.

"Sesama cowok emang gini ya, gue bisa liat kok lu ke Salwa tuh beda. Dari jaman gue PDKT-in dia, sampe udah jadian juga."

"Bang—"

Pers Kampus 2.0✔Where stories live. Discover now