63 : The Way I Like You

2.2K 352 125
                                    




Sana

Mbak, maaf ya, tapi lusa kayaknya gak jadi.'

Loh? Kenapa mas?

Gak apa – apa.

Read



Pesan terakhir dari Sian, sukses buat Sana bingung. Dia mau nanya lebih lanjut, tapi dari balasannya dia tahu Sian keliatan ada masalah. Jadi sehabis membaca chat terakhir, Sana menyimpan ponselnya di atas nakas, lalu kembali melanjutkan mengerjakan tugas, ia berpikir untuk menemui Sian saja besok untuk bertanya.







Esoknya, siang hari di sekre tidak terlalu ramai.

Hanya ada Ayesha, Lucas, Yohan, Daniel, dan Naresha, sampai setengah jam kemudian SIddiq masuk membawa orang yang tak diduga.

"WIH ADA MBAK SAKURA!" teriak Lucas senang. Sana ikut senang melihatnya,"Ketemu lagi sama Sasuke." Lucas ketawa makin lebar karena senang diakui sebagai Sasuke.

Siddiq di sampingnya menggeleng tak habis pikir,"Sini San," ajak Siddiq, membawa Sana ke meja kosong di depan meja computer. Menarik dua kursi, lalu mulai menyalakan laptop.

"Mbak Sakura mau ngapain? Eshan hari ini katanya gak ke sekre."

"Sana mau nolongin Abang ngerjain TA." Jawab Siddiq atas pertanyaan Lucas, yang dijawab menganggukkan kepalanya mengerti. Tapi kemudian berbisik pada Ayesha,"Anak Arsi kalau bikin bangunan emang harus pake bahasa jepang ya?".

Sementara itu, Sana melongokan kepalanya ke tiap sudut sekre, Siddiq tersenyum tipis menyadarinya,"Nyari Sian ya?"

"E—eh, enggak kok. Tapi, emang Sian ke mana? Jam segini emang suka gak ada di sekre?"

"Katanya enggak, tapi kok nanya?" Sana jadi salah tingkah, menggaruk tengkuknya mengusir kecanggungan.

" Paling bentar lagi datang. Biasanya anak – anak tuh pas makan siang kalau rame ya rame banget sampai penuh makan disini semua. Kalau sepi ya begini, kompak makan di luar semua." Jelas Siddiq.

Sana mengangguk mengerti.

Gadis keturunan Jepang itu pun mulai dengan telaten membantu Siddiq menerjemahkan jurnal berbahasa jepang yang akan membantu TA dari mantan pemimpin umum Pers Kampus itu. Waktu sudah menunjukan pukul 1.35PM, sekre bukannya makin ramai, malah semakin sepi ditinggal Yohan dan Daniel yang katanya harus datang ke salah satu rapat ormawa. Tersisa Ayesha yang sibuk nonton drama korea, Lucas yang tiduran sambil main ponsel, dan Naresha yang sibuk dengan laptopnya, tidak memperdulikan orang – orang di sekitar.

.

"SAMLEKOM CALON PARA PENGHUNI NERAKAA!"

Teriakan jahat itu sukses mengusik semua orang di sekre, Naresha terperanjat dengan kesal,"ELU KALI PENGHUNI NERAKA!"

Tapi bukannya membalas, orang yang mengucap salam malah terdiam berdiri di ambang pintu. Naresha mengikuti arah pandangnya, dan baru menyadari bahwa ada seorang gadis yang tengah duduk dekat Siddiq.

Sana tersenyum senang dan melambaikan tangannya,"Mas Sian!"

Tapi naas, Sian membuang muka begitu saja dan masuk tanpa bicara. Sapaan Sana dicuekinya. Gak cuman Sana yang menurunkan tangannya canggung dan sedih, yang ada di sekre juga jadi ikutan merasa canggung.

Pers Kampus 2.0✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن