23 : See You, When I See You

2.6K 359 49
                                    

Day6 - Goodbye winter



Hari itu, Jaiz baru saja selesai berbicara pada Hanif dan Wishaka.

Wajah kedua rekannya selepas Ia bicara, sungguh tidak mengenakan.

Tapi bagaimana lagi? Ia harus menyampaikannya.





"Nenek sihir!"

Tepuk Jaiz pada kedua bahu gadis jangkung yang tengah menelungkupkan dirinya di meja taman.

"Ngagetin aja lu!"

"Gue kira lu bakal sama Bang Brai."

"Yaelah, lu pikir gue apaan ketemu temen doang harus bareng om om buncit itu?"

"Ketauan, langsung ditalak lu!"

"Biarin!"

"Badmood banget lu, kenapa sih?" dengus Jaiz, biasanya Salwa kalau lagi jelek moodnya suka marah – marah gak jelas. Kenal sama Salwa sejak masuk Pers Kampus bikin dia cukup paham sama tabiat Sekretaris Litbang ini.

"Gue hari ini ada kelas pagi 6.30, udah gue bela belain gak tidur beres nonton drama karena takut kesiangan, ehh dosennya gak masuk. Terus sekarang gue gak ada matkul lagi," cerita Salwa dengan raut wajah bete nya.

Pantas saja. Bela - belain masuk kelas pagi, tapi malah dibatalin itu merusak suasana hati.

"Eh si Kuli bangunan kemana? Kan gue minta lu berdua datang."

Salwa menggeleng, ia mana mikirin Daniel ke mana? Dirinya cukup dibuat pusing oleh dosen seenaknya yang suka batalin kelas gitu aja, mending kalo kelas siang atau sore, MASALAHNYA INI KELAS PAGI!

"Emang lu mau ngomong apa sih ngajak gue sama Daniel? Gak sekalian anak 17 lain?"

Jaiz tersenyum samar.


Yah, harusnya sih, Ia bicara dengan seluruh anak 17.

Kanaya, Sian, Senin, Naresha, Wishaka, Jinan, Arya, dan Wira. Termasuk dirinya, Salwa dan Daniel. Tapi, di dalam circle ada circle tuh nyata. Meski angkatan 17 dekat, tapi ada saja kedekatan lain di dalamnya. Seperti Wishaka yang paling dekat dengan Jinan, juga Kanaya pacarnya. Sian – Naresha – Jinan lebih dekat pula karena sama – sama Litbang tahun lalu.

Arya lebih dekat dengan Wira akhir – akhir ini, selain sesama satu departemen, Ibu Arya dan Ayah Wira sama – sama dokter di satu Rumah Sakit. Mereka pun jadi dekat, karena sering diminta ke RS untung mengantar keperluan orang tua mereka.

Senin tentu dekat dengan Jinan, lelaki bernama Jinan memang dekat dengan siapapun sih. Senin, Kanaya, Salwa juga dekat. Daniel cees dengan Orion angkatan atas.

Sedangkan dirinya merasa lebih dekat dengan Daniel dan Salwa. Meski ia berbeda departemen sendiri, yang paling nyambung dengan dirinya dan sering kemana – mana bareng ya cuman Salwa sih. Daniel sebagai bonus, kalau dia sedang tidak khilaf bersama Orion.

Jadi, Jaiz merasa mereka berdua yang harus pertama diberi tahu, sebelum yang lain. Tentunya setelah ia bicara dengan Pimpinan departemennya, dan Pemimpin Umum.

"Btw, Makasih ya Jai. Lu tetep jaga rahasia, sampai gue sama Brian sendiri yang bilang ke anak – anak. Sampe lu dijadiin bahan gossip."

Pers Kampus 2.0✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang