32 : Soal Ada dan Tidaknya Rasa

2.4K 329 50
                                    


" Orang - orang heboh corona, kenapa kampus Kita gak libur ya."

Bingung Arya meletakan buku dan ranselnya ke sofa, tapi ucapannya itu tak digubris satu - satunya penghuni sekre saat itu, Daniel.

Arya mencium rasa tidak beres dan menepuk kaki Daniel dengan kakinya, "Napa woy?" Daniel yang tersadar dengan kehadiran Arya langsung menggeleng. "Gak apa - apa. Beres kelas lu?"

Iklan Perushaan itu mengangguk. "Lu gak kelas?" Daniel mengusap wajah kusutnya.

Arya sudah bisa menebak," Lu baru balik ngampus ya? Dari berapa hari?"

"Tiga hari." Daniel menguap sembari meregangkan otot - otot tubuhnya.

"Gue nginep di lab dua hari terus ke kostan temen bikin laprak sama maket, abis di acc gue tadinya mau balik tapi ngantuk, sekre dah. Anj*ng lah tuh dosen, jadi kuli bangunan aja susah bener ye," keluh lelaki bermata sipit itu.

"Mandi kan lu?" tatap Arya curiga.

"Mandi lah! Mengikuti jejak Jinan gue mandi di toilet FK, bener kata tuh anak, lebih enak mandi disana dibanding mandi di toilet gedung ormawa. Meski jauh sih."

"Jinan-nya kemana? Balik?"

"Pergi beli sarapan."

Jam menunjukan pukul 10 pagi, anak sekre masih jarang kalau jam segini.

Selepas Arya tinggal untuk buka ponselnya bentar, Daniel ngelamun lagi. Arya jadi mau gak mau suudzon Daniel ketempelan penunggu laboratorium fisika anak sipil.

Giliran Arya yang ngelamun mikirin gimana ceritanya Daniel ketempelan, tiba - tiba aja anak RDP Litbang itu malah ngajak dia ngomong,

" Ya, wajar gak sih ngerasa kesepian padahal punya pacar?"

"Kenapa lu? Lagi kesepian?"

" Gak sih, tapi kata Wishaka gitu. Makanya gue jadi inpeksi diri, terus kayaknya gue beneran kesepian kaya apa Wishaka bilang deh."

"Intropeksi kali Nyel. Apaan inpeksi, inpeksi jamur lu?"

"Yeu, iya itu pokoknya!"

"Ya wajar sih, kalo dua duanya sama - sama sibuk. Fungsinya pacar emang apa? Buat saling ngasih kenyamanan dan perhatian antara satu sama lain kan? Kalo udah gak bisa, ya ngapain pacaran."

Daniel mengangguk mengerti.

"Berantem lu sama Jasmine?"

"Enggak sih, gue sama Jasmine baik - baik aja. Cuman yaa itu, bener kata lu tadi, sama - sama sibuk, jadi bikin lupa waktu. Sampe rasanya quality time berdua tuh jarang banget. Gue ngerasa gagal sekaligus percuma aja rasanya jalanin hubungan ini."

"Coba lu obrolin sama Jasmine deh, dia belajar Psikologi anak kan di fakultasnya? gue yakin paham lah maksud lu."

"Bukannya ngobrol malah berasa konsul Ya."

"Itu untungnya punya pacar anak FKG Nyel. Jasmine keibuan gitu, anak FKG pula, udah calon isteri dan ibu yang baik tuh."

Mata Daniel yang sipit makin memicing, "Apa apaan lu muji - muji pacar gue?"

"Yaelah santai kali, gue gak suka nikung temen. Tau gue pedihnya ditikung temen sendiri," tawa Arya garing.

"Yaahh baper lu."

Gak lama kemudian, giliran Wira sama Naresha yang masuk. Keduanya berwajah suntuk sehabis kelas pagi.

"Gue jamin lu pada ujung - ujungnya ngorok di kelas."

Pers Kampus 2.0✔Where stories live. Discover now