29 : Dan Terjadi Lagi

2.7K 368 52
                                    

"Udah denger belom Bro yang maju jadi Ketua BEMFikom tahun ini?"

Pertanyaan Yohan membuyarkan lamunan Nana siang itu di kantin Fikom.

Dana dan Nana hanya menoleh sebentar lalu kembali sibuk dengan siomay dan batagor mereka masing – masing, Yohan sendiri sudah memesan semangkuk mie ayam sebagai menu makan siangnya hari ini.

"Udah tahu," sahut Dana sehabis menelan siomaynya.

Alis Yohan berkerut, "Padahal gue ambilnya hot from the oven, baru aja gue ketemu si calon lagi ngobrol sama Bang Sian, sama Bang Dodoy."

"Orang calonnya sohib si Nana nih," tunjuk Dana dengan dagunya.

"Wehh iya?"

Padahal Nana Fakultas Teknik, kenapa bisa kenal calon ini yang dari Fikom?

"Jeno Alvero kan? Dia temen SMA gue,"

"Satu SMA sama Jelita juga dong?"

Tahu – tahu Mark datang dan menyahuti ucapan Nana, dia duduk samping Yohan menghadap Dana yang khusyu dengan Siomaynya sampai pipinya menggembung seperti marmut.

Nana mengangguk, dia, Jelita dan Jeno memang satu SMA.

.....

Omongan perihal calon ketua BEMFikom ini berlanjut sampai sekre begitu mereka selesai dengan makan siang.

Lucas di dalam sekre sudah ribut dengan Sian menyusun strategi untuk pemilihan tahun ini, meramaikan hari pemilihan dari tiap fakultas itu sudah jadi kebiasaan litbang.

Ada saja idenya berbuat jahil. Tapi tentu saja bermanfaat, kesadaran mahasiswa untuk mengenal siapa calon pemimpinnya dan bagaimana sepak terjangnya selama ini adalah misi litbang untuk mencari tahu. Sampai ke hal terkecil untuk mencari celah pemberitaan.

"Serius belum ada calon lain yang maju nih?" tanya Brian yang tengah asyik mengunyah keripik kentang yang dibawa Salwa tadi, gadis itu sendiri sudah lari balik ke kelas lagi.

Arya mengangguk, "Masih calon tunggal."

"Ada yang kenal si Jeno gak, sih? Gue sih tahu ya dia anak Himpunan Jurnalistik, Ketua angkatan juga, tapi gak pernah kenal secara pribadi."

"Nana kenal anaknya nih Bang," sahut Mark pada ucapan Sian.

Mark memang paling bocor, ember dan gak sabaran kalo ngomong. Sampai bikin Nana menghea nafas, padahal tadinya dia mau pura – pura gak kenal, karena malas terlibat dalam politik kampus.

"Seirusan? Kenal darimana?" tanya Lucas.

"Dia temen SMA gue, kita lumayan deket."

Gak lumayan lah, orang tiga tahun sekelas, terus satu Eskul basket," sahut Dana cuek mendudukan dirinya disamping Brian, ikut menyomot kripik kentang.

"Kok lu tahu? Kenal juga?"

Danan mengangguk menanggapi pertanyaan Naresha yang ada disana.

"Gue dulu pernah tanding sama tim basket SMA mereka, sekolah kita kan saingan basketnya. Tim Dream sama Tim StrayKidz. Si Bang Christoper tuh Ketua BEMFEB juga senior gue di SMA, satu Tim juga. Terus ada si hamster, anak kadal, sama anak kucing. Si Nana nih satu Tim sama Jeno, anak FMIPA tuh yang kecil kecil senyum mulu, yang turunan china anak FEB juga, si Ecan anak Psikologi, sama yang gingsul siapa dah gue lupa, anak Bahasa."

Mulut orang – orang disana langsung, 'Whoah'

"Tahun depan lu masuk Litbang aja lah Dan," sahut Sian bertepuk tangan.

Pers Kampus 2.0✔Where stories live. Discover now