bad boy's effect •• taeyong x jennie [tamat]

16. baku hantam

Jennie melangkah menuju ruang kesehatan. Hari ini ia memiliki tugas untuk berjaga disana. Selain hari senin, Jennie juga bertugas pada hari kamis. Tepatnya saat jam istirahat. Karena biasanya akan banyak anak - anak datang sekedar meminta obat atau mengistirahatkan diri.

Seiring langkah Jennie yang mengarah ke bagian kanan sekolah, terdapat segerombol anak - anak lain yang berjalan melawan arah darinya. Mereka terlihat penasaran akan sesuatu.

Bisik - bisik terdengar, mengatakan bahwa ada perkelahian di belakang sekolah.

"Iya, gue denger Taeyong kelahi sama Bobby."

Langkah gadis itu terhenti. Ia menoleh, menatap punggung dua orang siswi yang berlari kecil menuju tkp.

Taeyong kelahi?

Tidak heran. Bukan hal asing lagi di telinga Jennie.

"Gara - gara apa tuh?"

"Gue denger sih masalah balapan."

Lagi, suara anak - anak lain ikut terdengar ditelinga Jennie. Membuatnya sedikit penasaran akan apa yang sedang terjadi disana.

Jennie menggelengkan kepala.

Tidak. Ini salah, ia tak seharusnya melangkah mengikuti arus anak - anak yang lain. Gadis itu tak seharusnya penasaran akan kondisi Taeyong.

Otaknya masih waras untuk berkata bahwa ini adalah hal buruk. Tak sepatutnya Jennie bertindak demikian.

Ia pun kembali melangkah. Mengabaikan omongan orang - orang dengan tetap berjalan menuju ruang kesehatan.

🍉

Area belakang sekolah sudah ramai dipenuhi murid - murid. Entah siapa yang duluan menyebar berita, yang jelas kini seisi sekolah sudah tahu akan kejadian yang sedang berlangsung.

Taeyong berkelahi dengan Bobby.

Sorak - sorak terdengar saat keduanya mulai mendekatkan diri. Hal seperti ini jarang terjadi. Dan bila terjadi, maka akan berlangsung heboh seperti sekarang.

"Tonjok aja Yong."

"Jangan kasi kendor."

"Masa lo kalah Bob."

Dan masih banyak teriakan lainnya. Tak ada satupun yang berniat memisahkan. Karena jika mereka melerai kedua orang ini maka hidup dijamin ga akan tenang.

Istilahnya sudah berani mengusik preman sekolah, Taeyong.

Bobby maju duluan, berlari lalu menendang tubuh Taeyong hingga terjungkal kebelakang. Ia pun mengerang kesakitan akan gerakan tiba - tiba Bobby.

"Lah si Taeyong lemah amat." Itu Donghyuck, salah satu kawan segeng Bobby. Teman - temannya yang lain hanya merespon dengan tertawa.

Keempat kawan Taeyong sudah berdiri tegap, jika memang diperlukan maka mereka akan maju saat itu juga. Sebenarnya sudah dari tadi Ten dan Yuta hendak maju menerjang muka tengik Bobby. Sayangnya Jaehyun terus saja menghalang.