39. umpan dan ingkar janji

2.1K 416 116
                                    

"DOYOUNG LEPASIN!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"DOYOUNG LEPASIN!"

Cukup sudah, Jennie muak dengan perlakuan Doyoung yang seenaknya membawa pergi dirinya. Gadis itu menarik lengan kuat hingga pegangan Doyoung terlepas.

Ditatapnya lelaki di hadapan. Orang ini, seperti bukan Doyoung yang Jennie kenal. Bahkan dari sorot mata saja lain.

Atau, selama ini Jennie yang salah liat? Ia dibodohi Doyoung dengan sikap baiknya.

Dada gadis itu naik turun menahan emosi. Tidak ingin terlalu larut pada suasana hati yang buruk, Jennie balik badan hendak kembali menolong Taeyong.

Secepat apapun langkah Jennie, pergerakan Doyoung lebih cepat. Lelaki itu kembali mencegat tangan Jennie sampai mereka kembali berhadapan.

"Apa?!" Sentak Jennie jengah.

"Lo ga boleh kesana." Ujar Doyoung tajam.

"Kenapa? Taeyong butuh bantuan, Doy."

"Siapa yang peduli?"

"Gue! Gue peduli." Bentak Jennie kesal lalu memutar badan pergi dari sana.

Masa bodoh dengan Doyoung yang terus memanggil namanya. Jennie tutup kuping. Bahkan kalau bisa ia ingin menenggelamkan lelaki itu di dasar laut terdalam saking kesalnya Jennie pada perilaku Doyoung.

"Kalau lo balik kesana sama aja nyari mati, Jennie."

Pergerakkan gadis itu terhenti. Menoleh sedikit guna memandang wajah Doyoung yang sialnya terlihat serius.

Ia benar - benar memutar badan lalu melipat tangan di depan meminta penjelasan.

"Maksud lo?"

Doyoung mendengus kecil. "Ayah ga bakalan segan buat ngebunuh lo kalau ikut campur. Emosinya lagi ga stabil."

"Terus cuma karena itu lo ga mau bantu? Secupu itu?"

Mata Jennie menatap pergerakan Doyoung yang semakin mendekat. Kalau mereka adalah tokoh animasi mungkin sudah keluar laser dari mata masing - masing.

"Kenapa ga angkat telpon gue?" Doyoung bertanya lebih lunak dari sebelumnya mengalihkan topik.

Mereka kini sudah berhadapan dengan jarak dekat. Kalau memang Doyoung berbuat lebih Jennie sudah pasang badan untuk lari dari sana.

"Gue bersyukur ga angkat telpon dari lo." Ujar Jennie ketus. "Lo mau batalin kegiatan belajar bareng kita kan? Biar apa? Biar bisa leluasa menghajar kak Taeyong?" Makin lama nada bicaranya naik. Menandakan emosi yang tak bisa dibendung lagi karena terlalu besar kapasitasnya.

Tanpa perasaan Doyoung tersenyum lebar. Bukan senyuman yang sering Jennie lihat, kali ini menyeramkan. Ia semakin mendekatkan diri pada gadis itu sebelum berujar dengan tenang yang membuat bulu kuduk Jennie meremang.

bad boy's effect •• taeyong x jennie [tamat]Where stories live. Discover now