44. malam yang panjang

2.3K 416 177
                                    

Jennie menyandarkan kepala pada punggung Taeyong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jennie menyandarkan kepala pada punggung Taeyong. Menikmati terpaan angin malam yang menusuk, namun hangat di satu sisi. Mungkin karena dia bareng Taeyong kali ya makanya jadi hangat.

Perkataan lelaki ini masih terngiang dengan sangat jelas. Bagaimana Taeyong menyatakan perasaannya sangat membekas di pikiran Jennie.

Untuk saat ini, biarkan ia berpikir dulu. Tolong beri Jennie waktu karena jujur, ini bukan hal yang mudah. Dia harus memilih satu dari dua orang yang berdampak besar di kehidupan dan perasaan Jennie.

Taeyong juga mengerti. Dia tak menuntut Jennie untuk menjawab saat itu juga. Posisi mereka memang serba salah. Membingungkan.

Jennie menarik napas dalam. "Taeyong, makasih."

Lelaki yang sedang fokus menyetir tak menjawab selain menolehkan sedikit kepalanya ke arah Jennie.

"Makasih udah ngasi waktu. Jennie bakalan ngomong baik - baik sama bunda kalau perasaan ini udah pasti. Tungguin ya."

Mengangguk, Taeyong kembali mengegas penuh motor besarnya. Hari semakin larut dan dia perlu bertanggung jawab karena sudah membawa lari anak orang.

"Jennie, apapun yang terjadi, tolong jangan menjauh." Ujar Taeyong di balik helm full face yang ia kenakan.

Entah Jennie mendengar atau tidak, ia juga pasrah. Yang penting sudah tersampaikan.






🍉






Sesuai dengan skenario di kepala, Taeyong menebak dengan tepat apa yang terjadi saat mereka menapakkan kaki di depan gerbang rumah Jennie.

Kedua orang tua gadis itu sudah berdiri dengan penuh emosi. Siap mengeksekusi Taeyong saat itu juga oleh tangan sang Ayah.

Yang tak lelaki itu pikirkan adalah keberadaan pacar Jennie–Kun yang ternyata ikut berdiri di depan rumah dengan lengan terlipat.

Jennie menarik napas dalam sebelum turun dari motor Taeyong. Belum sempat mengucapkan terima kasih atau kalimat perpisahan, Ayah Jennie datang menarik lengan anaknya menjauh.

Sang Bunda langsung mengambil alih sosok Jennie dan membawanya ke teras agar tidak terkena amukan Ayah yang sudah tak terbendung.

"Kurang ajar kamu bawa anak saya sampai malam gini."








Bugh












"Ayah!" Jennie berteriak kaget atas apa yang dilakukan orang tuanya. Tanpa ampun sang Ayah membabi buta memukuli wajah Taeyong sebagai bentuk luapan amarah.

Lelaki yang kini sudah babak belur hanya bisa pasrah. Kenapa orang - orang suka sekali memukulinya. Bahkan luka lama belum kering kini sudah hadir luka baru.

bad boy's effect •• taeyong x jennie [tamat]Where stories live. Discover now