bad boy's effect •• taeyong x jennie [tamat]

21. lukis

Satu hal penting yang Taeyong lupakan kemarin sore adalah bertanya mengenai lomba yang Jennie ikuti. Padahal itu merupakan alasan mengapa ia mengajak gadis itu pergi.

Mungkin memang belum waktunya, atau takdir sedang merancang skenario lain untuk kedua orang ini.

Taeyong tadi malam kalah balapan. Bukan karena skill balapnya yang menurun melainkan si brengsek June yang berbuat curang.

Berhasil membuat suasana hati Taeyong menjadi buruk.

Ia pun menarik perlengkapan melukis yang lelaki itu bawa dari rumah. Taeyong memutuskan untuk ikut lomba melukis. Memilih sesuai passionnya tanpa memikirkan faktor lain.

Sore ini diadakan pertandingan melukis babak pertama. Lomba ini akan berlangsung beberapa kali untuk melihat kemampuan setiap peserta. Setiap babak menggugurkan satu sampai tiga orang sehingga akan semakin mengerucut jumlah peserta nantinya.

Taeyong mendorong pintu masuk. Melebarkan pandangan pada ruang yang kini sudah terisi cukup penuh. Hanya tersisa beberapa kursi yang kosong. Ia melangkah menuju kursi tersebut.

Saat melewati baris kedua dari depan, ia sedikit terkejut melihat Jennie yang juga mengikuti lomba lukis.

Sebuah kebetulan yang menarik.

Jennie sudah siap menyapa Taeyong namun terhenti melihat lelaki itu mengacuhkannya. Lewat tanpa melirik sedikitpun. Seolah mereka tak saling kenal.

Padahal kemarin baru saja menghabiskan waktu berdua. Nonton konser dan makan bersama yang sangat menyenangkan bagi Jennie.

Gadis itu menoleh. Melihat punggung Taeyong semakin menjauh. Apa yang salah dari Jennie hingga diabaikan begitu saja.

"Baiklah, saya akan membacakan peraturan lomba. Sebelum itu silahkan ubah posisi kalian menjadi melingkar. Masing - masing orang duduk di dekat dinding sehingga ruang tengah ini menjadi kosong. Ayo mulai bergerak."

Ruangan dipenuhi suara kursi dan papan lukis yang bergesekan dengan lantai. Setiap orang mulai mencari posisi. Taeyong memilih duduk didekat jendela. Sedangkan Jennie, ia berhadapan langsung dengan Taeyong.

Keduanya sempat bertatap sebentar sebelum Taeyong membuang pandangan.

"Sudah rapi semua, saya akan menjelaskan mekanisme perlombaan kali ini." Salah satu panitia dari lomba ini mulai menjabarkan setiap hal yang berkaitan dengan melukis. Mulai dari alat yang disediakan setiap peserta, tema yang diangkat, hingga waktu pengerjaan.

Jennie tak sepenuhnya mendengarkan. Matanya melirik nakal pada siluet tubuh Taeyong. Posisi lelaki itu bertabrakan dengan cahaya matahari. Membuat Jennie tak dapat melihat dengan jelas raut wajah Taeyong karena gelap.

Panitia mulai memberi kode bahwa lomba akan dimulai. Semua peserta mengeluarkan alat lukis. Menata di sekitar tempat duduk sesuai keinginan.

"Lomba saya mulai dari sekarang."