bad boy's effect •• taeyong x jennie [tamat]

29. kado dari kun

"Dari mana saja kamu?"

Jennie terlonjak kaget saat mendengar suara Bunda. Ia pun menoleh, melihat Bundanya yang sedang duduk di depan tv bersama ipad di genggaman.

"Bunda ngagetin aku."

"Dari mana aja kamu kok baru pulang jam segini? Katanya ga ada belajar bareng." Bunda mengalihkan pandangan dari ipad menuju Jennie. Ia berjalan mendekati anaknya, lalu mengelus kepala gadis itu lembut.

"Ga tau apa bunda khawatir dari tadi, di telponin ga diangkat."

Jennie menggigit bibir bawahnya, mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Bunda. "Iya tadi lombanya lama selesai, jadi lama juga pulangnya."

Sejak kapan dia jadi sering berbohong seperti ini. Sudah dua kali Jennie berbohong, tadi kepada Kun, sekarang ke Bunda.

Maafkan Jennie Tuhan.

Mengangguk mengerti, Bunda mengiyakan perkataan Jennie tanpa pertanyaan lebih lanjut.

"Itu ada kiriman barang dari Kun." Bunda berjalan ke sudut ruang. Membawa sekotak berukuran sedang yang baru beberapa menit lalu ia terima dari kurir.

"Dari Kun?" Tanya Jennie bingung. Ia mengambil alih kotak tersebut, sedikit menimbang - nimbang berat dari barang ditangan. Menebak, apa isi dari kardus ini.

"Buruan ganti baju sana. Bunda siapin makan malam."

Menurut, Jennie hanya terdiam sambil berjalan menuju kamar. Ia memikirkan ada maksud apa Kun mengirim barang seperti ini. Bukan hal aneh sih soalnya Kun sering memberi Jennie hadiah jika ada momen penting, tapi jika tiba - tiba seperti ini jadi aneh juga.

Sesampainya di kamar yang berada di lantai dua, ia buru - buru membuka kotak. Mengabaikan diri sendiri yang belum mengganti pakaian padahal sudah gerah. Rasa penasaran Jennie melebihi segalanya.

Saat di buka, terpampang satu boneka beruang, cokelat, dan sebucket bunga mawar. Merupakan barang umum yang biasa diberikan oleh sang pacar.

"Perasaan ulang taun gue masih lama deh." Jennie berujar kebingungan.

Dengan segera ia telpon Kun. Menanyakan alasan lelaki itu memberinya kado seperti ini.

Butuh beberapa dering hingga akhirnya Kun mengangkat telepon.

"Halo." Kun mulai bersuara.

"Hai, kamu lagi ngapain?"

"Hai, tadi lagi ngerjain tugas. Sorry lama ngangkat."

"Oh ngerjain tugas." Ia mengangguk walaupun Kun pasti tak akan melihatnya.

"Jennie, kado dari aku udah nyampe?" Kun teringat akan paket yang ia kirimkan.

"Iya nih udah. Makanya aku nelpon kamu."

"Gimana kamu suka?" Kun terdengar antusias.

"Suka." Jawab Jennie cepat. "Tapi, dalam rangka apa kamu ngirimin aku kado?" Ia menyuarakan isi kepala.