-020-

896 39 0
                                    

Las Vegas 07.56 PM🌞

Semenjak kejadian empat hari yang lalu, hubungan Steven dan Erlina sama sekali merenggang. Berbicara jika seperlunya saja. Ameera dan Jonathan pun turut merasakan perubahan sikap mereka semenjak pulang Honeymoon di London.

Hari ini adalah hari di mana Erlina dan Steven harus mengumpulkan Skripsi mereka, dan tinggal menunggu sidang dilaksanakan untuk menyatakan mereka lulus atau tidak. "Mah, Ayah di mana?" tanya Erlina yang baru saja turun.

"Ada di kolam renang, Erlina," jawab Ameera yang sedang menonton televisi. Masih efek dari kejadian empat hari yang lalu. Erlina menyuruh anggota keluarganya jangan memanggilnya dengan nama Michelle lagi. Ia tidak ingin ada suatu ke salah pahaman hanya karena satu orang dengan dua nama. Seperti yang ia alami.

"Hmm, Mah, aku berangkat, ya. Tolong katakan pada ayah jika aku berangkat. Doakan aku ya, Mah," ucap Erlina seraya mencium kedua pipi Ameera. "Iya, Sayang. Hati-hati, ya membawa mobilnya," sahut Ameera.

Erlina memutuskan untuk membawa mobil sendiri daripada ia harus diantar jemput oleh ayahnya. Seperti anak-anak saja, pikir Erlina.

🗽🗽🗽

"Endless," panggil Erlina ketika melihat Endless ingin ke kantor dosen. "Eh, Erlina ada apa?" tanya Endless. Ia melihat Erlina menghampirinya.

"Kau ingin mengumpulkan skripsi, 'kan?" tanya Erlina. Endless pun mengangguk. "Aku ikut, ya," ucap Erlina. "Oke, ayo," balas Endless.

Mereka berdua pun pergi ke kantor dosen pembimbingnya, untuk mengumpulkan skripsi. Mereka pun harus melihat hasilnya besok. Jika banyak coretan, dipastikan mereka harus mengulangnya lagi.

"Semoga kita bisa lulus tahun ini ya, Lin," ucap Endless ketika mereka baru saja keluar dari kantor. "Iya, kau ada rencana apa setelah ini?" tanya Erlina.

"Aku ingin pergi bersama kakakmu," jawab Endless. Tersirat ada rasa bahagia di wajah Endless. Steven bisa kembali lagi padanya. "Hmm seperti itu," gumam Erlina.

Mereka berdua menuju kantin kampus. Lalu duduk, dan memesan dua jus alpukat. "Kau tidak cemburu, 'kan?"

"Uhuk ... uhuk ... " Endless menyodorkan segelas jus milik Erlina. Erlina pun langsung meneguknya hingga tersisa setengah. "Pertanyaan konyol apa itu, Endless? Untuk apa aku cemburu, Steven hanya kakakku. Hehe ...," jawab Erlina ketika sudah merasa lebih baik.

"Hehe, iya juga, ya." Endless pun menyeruput jus alpukat miliknya.

Flashback on

Three days ago

"Kak Steven," panggil Erlina seraya menghampiri  Steven yang sedang memasak di dapur hotel. "Hmm?" sahut Steven tanpa menghentikan acara memasaknya.

"Kak, maafkan aku, aku tidak bermaksud mengatakan jika aku membenci kakak," jelas Erlina ketika sudah berada di samping Steven.

" ... " Steven menatap Erlina lama, lalu mengalihkan pandangannya lagi pada masakannya.

"Kak, aku ... "

"Itu jawaban yang bagus menurutku, Michell. Tidak usah menyesalinya seperti itu,"  sela Steven. Ia pun melangkahkan kedua kakinya ke meja makan dengan membawa dua piring spageti. Erlina yang melihat itu pun merasakan hatinya  teriris.

My Conglomerate Husband (Completed✔)Where stories live. Discover now