-029-

769 39 1
                                    

Amarlic dan Erlina turun dengan sedikit canggung karena kejadian tadi di kamar Amarlic. Mereka berdua mendekati meja makan yang di sana sudah ada Rebecca, Jonathan, Christian, dan Damietta.

Erlina duduk di samping Amarlic, yang berhadapan dengan kursi kosong. Amarlic memakan makanan kesukaannya yaitu, Spicy Rigatoni Vodka Carbore. Sedangkan, Erlina hanya mengambil O'makase.

Seorang perempuan cantik pun menduduki bangku kosong yang berada di sebelah Damietta. "Jesicca, apakah kau sudah cukup beristirahat nya?" tanya Rebecca. "Sudah," jawabnya ketus seraya membalikkan piring.

"Erlina, perkenalkan ini Jesicca, adiknya Amarlic. Ia sekolah di Sydney dan memutuskan pulang lagi ke sini dua minggu yang lalu untuk melanjutkan kuliahnya," jelas Damietta ketika melihat Erlina yang kebingungan.

"Ayo, kenalkan dirimu, Jesicca!" Titah Christian.

"Namaku Jesicca Catherine Chatillon. Anak terakhir dari keluarga Chatillon dan adik dari lelaki tampan yang berada di sebelah mu," jelas Jesicca seraya mengulurkan tangannya.

"Namaku Michelle Erlina Baldquin." Erlina menyambut uluran tangan Jesicca.

Jesicca pun menarik tangannya kasar lalu menepuk-nepuk tangannya. Seakan habis memegang debu. Damietta yang melihat putri bungsunya seperti itu pun memberi peringatan agar ia lebih sopan melalui sorotan matanya. Jesicca pun hanya mengedikan bahunya acuh. Sedangkan Erlina hanya bisa tersenyum tipis diperlakukan seperti itu.

"Erlina, mengapa kau hanya memakan o'makase, apa itu cukup untukmu?" tanya Damietta ketika melihat Erlina hanya memakan o'makase-makanan khas Las Vegas.

"Aku sedang menjalani program diet, Tante," jawab Erlina dengan senyum kaku nya. "Kau diet?, tubuhmu sudah ideal, Erlina. Apalagi kau baru sembuh dari sakitmu, jahitan di kepalamu saja belum sepenuhnya kering, Nak. Erlina tersenyum ketika Christian sangat mencemaskan Nya kondisinya.

"Benar apa yang dikatakan anakku, Erlina. Kau terlihat lebih kurus," timpal Jonathan ikut memperhatikan Erlina. "Makanlah yang banyak, Nak. Jangan sungkan, anggap saja kami keluargamu," ucap Rebecca.

"I---iya, terima kasih," ucap Erlina dengan senyuman hangatnya. "Sama-sama, Nak. Ayo, kita lanjutkan makannya," balas Jonathan.

Mengapa mereka memberi perhatiannya kepada perempuan itu. Sebenarnya keluarga Chatillon itu dia atau aku?, batin Jesicca seraya menggenggam erat garpu yang ia pegang.

Mereka pun makan siang dengan keadaan hening. Tak ada yang mau memulai pembicaraan hingga mereka selesai makan. Damietta menyuruh Alexsha untuk membersihkan meja makan setelahnya. Seusai makan, Rebecca dan Jonathan harus meminum Vitaminnya dan beristirahat di kamarnya. Sedangkan Damietta, Christian, Amarlic dan Jesicca menuju ruang keluarga.

"Amarlic, Erlina di mana?" tanya Damietta ketika menyadari Erlina tidak bersama mereka. "I don't know," jawab Amarlic yang sibuk memainkan ponselnya.

"Mungkin membungkus sisa makanan yang tadi kita makan, Mih," celetuk Jesicca. Christian, Damietta, dan Amarlic pun membelalakan matanya ketika mendengar ucapan Jesicca yang didengar sangat tidak sopan.

"Jesicca, jagalah ucapan mu! Erlina itu teman kakakmu, dia lebih tua darimu. Apa ini yang kau bawa pulang dari sekolah mahalmu di Sydney?!" Bentak Christian, memperingati anaknya itu.

"Whatever to you, Pih," balas Jesicca dengan nada santainya.

Tak lama pun Erlina datang dari arah dapur. Menghampiri mereka yang berada di ruang keluarga. "Erlina, kau kemana saja?" tanya Damietta. "Tadi aku membantu Alexsha untuk mencuci piring sebentar," jawab Erlina.

My Conglomerate Husband (Completed✔)Where stories live. Discover now