MHC 22

667 27 0
                                    

One year later

Drrt ... drrt ...

Ponsel Erlina yang berada di atas nakas pun bergetar. Menandakan ada panggilan masuk. Erlina yang sedang menggambar kerangka bangunan pun beranjak dari duduknya untuk mengambil ponselnya.

"Erlina, how are you?" tanya seseorang dari seberang sana.

"Fine, how with you my brother?"

"Fine, bagaimana dengan ayah dan mamah?"

"Kemarin aku ke sana, mereka baik-baik saja. Casley dan Charles pun bertambah lincah di usianya yang beranjak empat bulan."

"Wow, kakak tidak sabar ingin menyelesaikan kuliah kakak di sini, dan pulang melihat keadaan kalian."

"Bersabarlah, Kak, bagaimana hubunganmu dengan sahabatku?"

"Baik, sepertinya kau benar, Erlina. Semakin hari, kakak semakin menyayanginya. Dia sangat baik sepertimu."

"Kabar baik untukku, Kak."

"Hehe, kakak pun tidak menyangka. Tidurlah, di sana sudah pukul satu malam hari selasa, 'kan?"

"Iya, di tempat kakak pukul berapa?"

"Di Milan sudah pukul sembilan malam hari senin, Lin."

"Kakak tidak tidur?"

"Kakak hanya terbangun, seharusnya kakak yang bertanya itu padamu. Baiklah, kita bertemu di mimpi, ya. "

"Of course." Erlina pun mematikan panggilan dari Steven yang berada di Milan untuk melanjutkan s2 nya.

Erlina menaruh ponselnya di atas nakas. Kedua tangannya menarik selimut hinga ke,dada. Ia pun mencoba menyelami alam mimpi, untuk bertemu Steven agar menghilangkan rasa rindu, pikirnya.

🗽🗽🗽


"Eunghh ...," erang Erlina seraya meregangkan otot-ototnya. Erlina melirik jam yang bertengger manis di dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Ia pun beranjak untuk membuat sarapan, yaitu pasta. Sarapan yang sering sekali ia makan satu tahun belakangan ini.

Setelah selesai sarapan, Erlina beranjak untuk mandi dan bersiap-siap menuju Alexander Corp—perusahaan ayahnya sendiri, yaitu Jordan. Kebetulan Alexander  Corp itu bergerak di bidang arsitektur dan di sinilah Erlina menjadi perancang desain bangunannya. Untuk sementara, Erlina mengambil alih perusahaan Jordan, karena seharusnya Steven menjadi pemegang Alexander Crop. Sedangkan, Jordan. Ia sudah mencoba mengurangi kesibukannya, yang Jordan ingin saat ini adalah memiliki waktu untuk keluarganya.

Erlina sudah siap mengenakan setelan jas hitamnya. Ia lebih senang mengenakan pakaian seperti ini, tetapi tak jarang juga ia mengenakan rok span selutut. Erlina mengemudi mobilnya menuju perusahaan ayahnya. Ia memutuskan tinggal sendiri agar lebih mandiri.

"Akhirnya sampai juga," gumam Erlina, lalu turun dari mobilnya setelah ia memarkirkan mobil ferrari silver nya di basement.

Ia pun memasuki kantor, terdengarlah suara-suara bising berisi pujian bahkan sampai cacian. Erlina tidak menghiraukannya, ia tetap saja berjalan dengan anggunnya mendekati lift, untuk menuju ke lantai dua puluh tiga, di mana ruang kerja ia berada.

"Ms. Alexander, ada rapat dengan Chatillon Corp pukul sembilan nanti. Diadakan di perusahaan mereka," jelas sekretaris Erlina ketika melihat bosnya itu hendak masuk. Jika tidak salah, ia bernama Viola Anestesia.

My Conglomerate Husband (Completed✔)Where stories live. Discover now