MHC 21

744 39 0
                                    

"Wah, anak mamah so beautiful"ucap Ameera, yang baru saja datang. Melihat Erlina mengenakan setelan toga.

Ya, tepat di hari ini pukul 08.00. Erlina akan melaksanakan wisuda kelulusan yang bergelar Sarjana Arsitektur. Sedangkan Steven, ia sudah melaksanakannya lebih dahulu, yaitu kemarin.

"Terima kasih, Mah. Mamah pun cantik," balas Erlina ketika melihat mamahnya mengenakan setelan blazer putihnya. "Keluargaku tidak ada yang jelek," ucap seseorang yang baru memasuki kamar Erlina dengan pria paruh baya yang berada di sampingnya.

"Benar apa yang dikatakan Steven. Istriku dan anak gadisku yang satu ini tidak pernah jelek," timpal Jordan. Ya, itu adalah Jordan dan Steven yang terlihat gagah mengenakan setelan jas hitamnya.

"Hehe." Ameera dan Erlina pun terkekeh mendengar perkataan dua lelaki di hadapannya. "Kau sudah siap, Erlina?" tanya Jordan. Erlina pun mengangguk.

"Baiklah, kita berangkat!" Teriak Steven kegirangan. Steven lebih tampak ceria dan semakin dekat dengan Endless lho. Keluarga kecil itu pun berangkat. Erlina bersama Steven dan Jordan bersama Ameera.

"Erlina, bisakah nanti kau membantu kakak memilihkan sebuket bunga untuk Endless?" tanya Steven ketika berada di dalam mobil. "Ah, serahkan itu padaku, Kak. Endless sangat menyukai Lavender. Mungkin, dia sangat senang jika diberikan itu denganmu," terang Erlina membuat Steven tersenyum.

Apa salahnya mencoba mencintai yang lain? Ternyata benar, cinta datang karena terbiasa. Kenyamanan, itulah yang selalu Endless berikan pada Steven selama dua minggu ini. Menerima, itulah yang dilakukan Steven.

Steven meminggirkan mobilnya di depan Florist. Ia dan Erlina pun membeli sebuket bunga lavender untuk Endless. Steven menawarkan Erlina untuk membelinya juga, tetapi ia tidak mau. Selesai membeli buket bunga. Mereka pun melanjutkan perjalanannya lagi. Mereka takut ayah dan mamahnya menunggu lama.

Steven memarkirkan mobil ferrarinya di parkiran kampus Erlina. Yang di sana sudah ada Jordan dan Ameera. Steven dan Erlina pun menghampiri Kedua orang tuanya. "Wah, bunga untuk siapa ini, Steven?" tanya Ameera ketika melihat sebuket bunga lavender yang berada digenggaman Steven.

"I—ini ... "

"Kekasih kak Steven, Mah. Mereka sudah dua minggu berkencan," sela Erlina ketika Steven hendak menjawab. Endless dan Steven ingin memulai dari awal. Dan tidak berniat melanjutkan hubungan mereka yang dahulu---selama empat bulan tanpa ada rasa.

"Hmm, sepertinya sedikit lagi kita akan memiliki menantu, Mah," ledek Jordan membuat Steven menahan senyumnya.  "Aku ingin sukses terdahulu," sarkas Steven tak mau kalah. Kedua orang tua dan adiknya pun tertawa mendengar itu.

"Yah, Mah, Kak. Nanti aku terlambat mengikuti sidang jika mengobrol seperti ini terus," protes Erlina seraya mengerucutkan kedua bibirnya. Mereka berempat pun tertawa, lalu setelah itu memutuskan untuk masuk ke dalam.

🗽🗽🗽


"Apakah tidak masalah jika aku ikut denganmu, Amarlic?" tanya Karina pada Amarlic yang sedang menyetir. "Tidak masalah, kau kan kekasihku. Mana mungkin aku tidak mengajakmu ke acara graduation ku," jawab Amarlic. Ia pun menoleh dan tersenyum.


"Namun,bagaimana dengan mami mu yang tidak suka jika aku ikut, Amarlic?" tanya Karina dengan nada cemasnya seraya meremas jari-jemarinya.

"Biarkan saja, tidak perlu dipikirkan. Yang terpenting kita selalu bersama," tutur Amarlic. Ia menggenggam tangan Karina.

Mereka berdua pun beradu pandang, lalu tersenyum. Amarlic pun fokus menyetir lagi.

My Conglomerate Husband (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang