🍁Empat

420 72 14
                                    

"Katanya tuan Choi memesan sebuah kamar lagi," ujar Eunha yang menerima tatapan aneh dari Sowon.

"Benarkah?"

Eunha mengangguk, "Katanya beliau tidak mau tuan Lee tertular flu nya, tuan Choi belum baikan?"

Sowon terlihat berfikir, "Seperti nya harus ku belikan obat,"

"Nona Kim, aku lupa bahwa perkiraan kita mengenai hal ini sebenarnya sedikit meleset," kembali Eunha dan Sowon yang membahas materi yang akan dibahas malam nanti di kamar mereka.

 Sedangkan kedua lelaki yang menyandang gelar atasan itu masih betah berada di bawah selimut.

"Nanti malam kau dikamar yang satu lagi saja," Jihoon mengangguk, mengerti maksud baik temannya.

"Aku baru tau kau pacaran dengan nona Jung? Bukannya baru beberapa tahun dia menjadi sekretaris mu?"

"Sebelumnya kami sedang LDR karena dia masih di negara orang, tapi memang sudah pacaran cukup lama,"

Seungcheol menggeleng, tidak mengerti bagaimana bisa atasan dan bawahan menjalin hubungan.

"Hyung tidak punya perasaan terhadap nona Kim?"

Kali Seungcheol menatap lelaki disampingnya.

"Bagaimana bisa, kami ini profesional, tidak mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan,"

"Kami juga tidak mencampurkan urusan hubungan dengan pekerjaan kok," Jihoon menatapnya kembali.

"Entahlah, aku tidak akan bisa pacaran dengan bawahan sendiri,"

"Tidak harus bawahan sih, kau hanya belum menemukan belahan jiwa mu saja," Seungcheol mengangkat bahu nya.

Ketukan pintu membuat keduanya menoleh ke arah pintu.

"Permisi, 30 menit lagi kita akan berangkat," terdengar suara nona Jung dari pintu yang membuat Jihoon sedikit tersenyum.

"Kau sesenang itu?" Seungcheol menatapnya aneh dan Jihoon hanya mengangguk.

"Suatu hari kau akan seperti ku, percayalah. Cepat atau lambat,"

Kedua nya kemudian bersiap, menggunakan mobil yang ada menuju tempat tujuan.

Pak supir sudah dipulangkan Seungcheol, berkata kalau mereka akan urus sendiri soal transportasi.

Seungcheol yang memegang setir, membiarkan kedua sekretaris itu duduk dibelakang dengan tenang, membahas apapun yang mereka rasa masih kurang.

Baik mengenai pekerjaan maupun tempat yang akan mereka kunjungi.

"Sepertinya benar disini," Jihoon lalu mengangguk dan menunggu Seungcheol mematikan mesin mobil.

Sedangkan Eunha yang terlihat memperhatikan riasan nya sekali lagi dari pantulan bayangannya di ponsel.

"Sudah cantik," suara Jihoon menyita atensi setiap insan yang ada didalam mobil, bahkan seorang Choi Seungcheol.

Dengan itu lelaki itu keluar dari mobil dengan santai.

"Tolong jangan hiraukan dia," senyum Eunha malu dan mengikuti bos nya dari belakang.

Pembahasan makan malam dilakukan lebih santai daripada dugaan Sowon dan Eunha.

Mereka sudah mempersiapkan terlalu banyak kemungkinan, setidaknya mereka tidak kewalahan.

"Untung saja lebih ringan daripada yang kita bayangkan," ujar Seungcheol yang sekarang menduduki tempat Sowon tadi.

Giliran sekretarisnya yang memegang setir dengan Eunha yang berada disamping nya.

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now