🍁Sebelas

390 67 2
                                    

Kalau kemarin malam Sowon memakai dress putih maka kali ini ia pakai atasan bloose maroon dan rok span berwarna hitam yang ketat.

Tidak lupa menambah heels hitam yang disepadani dengan tas mahal nya.

Seperti yang ia katakan, rekan dari China punya persepsi sendiri mengenai motif dan warna pakaian.

Semuanya Seungcheol yang belikan.

Untung saja lelaki itu punya selera warna yang bagus, kalau tidak Sowon akan kewalahan memilih baju.

Rambutnya diikat tinggi, tidak lupa memberikan aksen ikal di ujung nya.

Make up yang agak berat dan parfum beroma mawar yang dapat memikat siapapun yang melihatnya.

Malam ini ia harus membuat pebisnis-pebisnis itu menginggat setidaknya aroma parfum nya untuk dapat menjalin kerjasama kedepannya.

Kali ini pun Seungcheol sudah menunggu didepan rumah nya.

Lelaki dengan jas maroon bermotif, menampakkan bahan berkualitas nan megah dengan kemeja hitam pekat didalamnya.

Rambut yang di sisir ke atas, jam tangan mahal dan sepatu bermerek.

Jangan lupa parfum maskulin yang diingatkan Sowon tadi siang.

Kali ini pun Seungcheol terpesona dengan pakaian profesional Sowon.

Berbeda dengan sekretaris yang ia ketahui biasa nya.

Malam ini mereka punya misi yang harus di capai, baik Seungcheol maupun Sowon.

"Sudah persiapkan kartu nama kan?" Seungcheol mengangguk menunjukkan kantong dalam jas yang sudah penuh dengan kartu namanya.

"Kalau memang penting boleh berikan nomor saya, saya juga sebisa mungkin meminta nomor sekretaris mereka," Seungcheol mengangguk.

"Jangan lupa tuan Yoon," ujar Sowon.

"Jangan lupa tuan Jeon," balas Seungcheol.

Keduanya saling menatap sebelum mengangguk dan memasuki ruangan yang dipenuhi dengan orang dari berbagai kalangan itu.

Pertama, harus sapa yang punya pesta. Selanjutnya biarkan dia yang mengatur arus untuk kita. Kalau memang dia tidak memberikan arus, kita sendiri yang harus menciptakan arus.

Dari jauh Sowon sudah melihat Eunha yang bersinar sedang ngobrol santai dengan pemilik pesta, ditemani tuan Lee yang seperti biasanya, memakai baju kebesaran yang masih saja membuatnya terlihat tampan.

"Tuan Wen, ini tuan Choi yang ku bicarakan tadi," ujar tuan Lee yang membuat Seungcheol tersenyum.

Itulah arus yang dimaksud.

Seungcheol dengan senang hati mengambil juluran tangan lelaki tampan itu, "Choi Seungcheol,"

"Wen Junhui. Saya sudah mendengar banyak tentang anda, seperti nya kita dapat menjadi teman bisnis yang baik,"

Seungcheol mengeluarkan kartu namanya, "Anda dapat menghubungi saya kapan saja, dengan senang hati akan saya bantu sebisa mungkin,"

"Sekretaris ku akan menghubungi mu," Seungcheol mengangguk setelah mendapat kartu nama lelaki itu.

Beberapa macam hal mereka diskusikan sebelum Sowon melihat si pemilik start up yang ia ungkit tadi siang.

"Saya permisi sebentar, kalau ada yang penting tolong telfon saya saja," dengan itu Sowon menjauh dari kerumunan ketiga lelaki penting itu.

Gadis itu melihat seorang yang sedang duduk sendiri di meja bar, asik sendiri dengan ponsel nya, mungkin sedang mengurus perusahaan nya yang baru berdiri itu.

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now