🍁Sembilan

384 59 19
                                    

Gadis yang menyandang gelar mempelai wanita itu masih duduk di sofa nya disebuah ruangan khusus pengantin wanita.

Seungcheol masih enggan masuk, merasa banyak teman gadis itu yang ia kenal sedang mengerumuni mantan kekasihnya.

"Tidak mau beri salam?" ujar Sowon yang mengikuti Seungcheol ketika lelaki itu berbalik pergi menjauh.

"Nanti saja. Masih banyak teman nya yang ku kenal disana," balasnya yang membuat Sowon mengangguk.

"Tapi anda tidak berfikir untuk tidak mendatanginya sama sekali kan?"

Seungcheol menatap gadis itu penuh arti, walau Sowon tau lelaki itu masih tidak merelakan si calon pengantin itu.

Sowon tidak mengerti, kenapa susah sekali melepas seorang gadis saja?

Sebaik apapun seorang lelaki, Sowon pasti akan melupakannya kalau ia brengsek.

Seharusnya Sowon dengarkan saja cerita lelaki itu saat ia mau menceritakan kisah nya dengan nona mantan kekasih.

"Choi Seungcheol?" panggil seseorang yang membuat kedua insan itu berbalik.

Seungcheol yang melihat beberapa gadis itu langsung menundukkan kepala sopan menyapa.

"Kenapa tidak masuk saja? Kami kira kau tidak akan datang," ujar salah satunya diikuti tertawaan oleh beberapa yang lain.

"Kalau begitu aku masuk dulu," ujar lelaki itu yang spontan meraih tangan Sowon untuk mengikuti nya sembari menutkan jemari mereka.

Sowon hanya berbalik menunduk sopan sebelum mengikuti lelaki itu dalam diam.

Entah harus bagaimana bereaksi nanti, atau entah apa yang harus ia katakan.

Sepertinya Sowon hanya harus mengikuti arus.

Namun malah Sowon yang dibuat bingung dengan kedua insan yang saling memandang tanpa mengeluarkan suara apapun itu.

Gadis itu tampak sangat cantik, terlalu menawan bagi Sowon yang seorang gadis juga.

Seungcheol melepaskan kaitan tangannya dengan Sowon, masih betah memperhatikan gadis yang sebelum nya pernah menjadi milik nya.

Jauh didalam hati Seungcheol, lelaki itu masih berharap akan kembali ke kenangan mereka yang indah.

Gadis itu kemudian tersenyum, memberikan senyumannya yang indah.

Yang khas, yang dulunya selalu menjadi milik Seungcheol.

Minkyung kemudian menatap Sowon, membuat gadis itu salah tingkah.

Sowon malah membungkuk, mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.

Gadis itu tetap mempertahankan senyuman indah nya, mengucapkan terima kasih.

"Cheol-ah, terima kasih sudah datang. Aku sudah bahagia. Sudah saatnya-"

"Hanya kau," Seungcheol memotong kalimatnya.

"Kau tau persis hanya kau kebahagiaan ku," lelaki itu dengan cepat berbalik pergi menjauh.

Meninggalkan kedua gadis itu dalam bingung.

"Kalau begitu saya permisi," salam Sowon yang dihentikan oleh Minkyung.

"Nona," Sowon berbalik.

"Kalau ia memperlihatkan anda kepada saya, berarti anda merupakan orang yang spesial baginya,"

Sowon tersenyum sembari menggeleng, "Anda salah, saya hanya sekretaris pribadi tuan Choi," gadis itu membungkuk sekali lagi.

"Walau pun begitu, bolehkah aku titip Seungcheol pada mu? Tolong pastikan dia akan bahagia suatu hari nanti,"

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now