🍁Dua puluh tiga

321 56 7
                                    

Minta nomor telefon nona Ryu, aku yang akan meminta nomor tuan Xu.

Seungcheol memutar bola mata nya malas.

Setelah beberapa jam membicarakan beberapa hal akhirnya disepakati bahwa mereka akan bertemu di kemudian hari untuk membahas lebih lanjut.

Untuk sekarang setiap pihak akan menyelesaikan program yang dapat diselesaikan dan akan dibahas di pertemuan selanjutnya.

Sowon yang sudah berusaha mengikuti nona Ryu ke toilet untuk meminta nomor telefon nya masih saja gagal.

"Maaf, tapi saya tidak diperbolehkan untuk memberikan nomor kepada seorang perempuan," dengan itu ia lalu pergi.

Sowon yang tidak mengerti hanya menggaruk kepalanya.

Apa maksudnya tidak boleh?

Jadi tuan Xu hanya membolehkan gadis itu menyimpan nomor pria?

Kemudian mengurung gadis itu karena merasa ia akan selingkuh kapan saja?

Lalu kenapa diperbolehkan menyimpan nomor pria?

Sowon juga keluar dengan wajah ditekuk, makanya ia mengirimkan pesan seperti itu untuk Seungcheol.

Sepertinya sekarang atasannya dan tuan Jeon sedang mengerumuni gadis polos itu.

Walau Sowon sendiri tidak bisa bilang kalau ia sepenuh nya polos, siapa tahu ia akan mengajak tuan Jeon tidur bersama malam ini.

Malam minggu kan?

Sowon mengedarkan pandangan nya mencari lelaki berjubah panjang dengan mata sayu itu.

"Mencari ku?"

Senyuman Sowon terukir, ia hanya harus mendapatkan nomor lelaki itu kan?

Menjadi sedikit dari yang disarankan Mina kemarin tidak akan menyakiti siapapun.

Persetan dengan kartu nama kemarin yang diselipkan ditangan Sowon.

Seungcheol yang kelewat bodoh meninggalkan kartu nama itu entah dimana yang membuat Sowon harus berusaha mendekati lelaki itu untuk mendapatkan nomor telefonnya.

"Boleh ku traktir minum?" lelaki itu memancarkan senyuman khas nya yang hangat.

Ia meraih tangan Sowon yang kemudian membuat gadis itu mengikutinya ke meja bar begitu saja.

Hanya nomor telefon, Sowon, jangan terlalu terlena.

"Aku perlu tahu apa kau benar sedang mencari ku," ujarnya setelah memesan entah apa untuk Sowon.

Ia berjanji hanya akan meminum seteguk karena minim nya pengetahuan akan alkohol.

Sowon tidak tahu apa yang sudah lelaki itu pesankan untuk nya.

"Ada sedikit keperluan dengan anda," sebisa mungkin ia berbicara dengan lembut, menunjukkan senyuman terbaik nya.

Ia sendiri tahu Seungcheol sedang mengulur waktu untuk nya dibelakang sana.

"Apa yang bisa ku berikan untuk nona Kim? Akan ku berikan yang terbaik dari ku," sebelah tangannya diletakkan di pinggul Sowon, sebelahnya lagi meraih tangan gadis itu.

Mencium punggung tangan nya dengan lembut.

Jangan terlena Kim Sowon!

"Sebelum nya saya ingin minta maaf. Kartu nama yang kemarin anda berikan hilang atas kelalaian saya,"

Minghao tampak terkejut, "Karena itukah kau belum menghubungi ku sayang?"

"Bisakah saya mendapat kesempatan untuk menghubungi anda kembali?" tanya Sowon sembari menyodorkan telefon genggam nya.

✔Perfecto [CSC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang