🍁Tiga puluh

319 61 18
                                    

"Tidak mau,"

Mungkin diantara ke lima orang itu, Sowon lah yang paling terkejut.

Sedangkan Jihoon dan Eunha hanya menghela nafas sembari menelan tawa mereka.

"Kau alergi dengan ku atau kenapa? Mereka kan sama-sama wanita,"

"Tetap saja tidak mau. Aku akan sekamar dengan Sowon," ucap nya jelas yang semakin membuat Sowon pusing.

"Heh, tuan Choi. Kau itu bukan seperti ku yang sudah menikah. Memang nya kenapa kalau nona Kim tidur dengan nona Yerin?"

Seungcheol mengangkat bahu nya, mengabaikan tatapan Sowon yang meminta penjelasan lebih.

"Kan bisa saja ada yang mau aku tanyakan kepada nona Kim," ujarnya yang semakin membuat Sowon menautkan alis.

"Kalian juga bahas pekerjaan sampai malam sekali?" tanya Yerin tidak percaya.

Sudah tidak perduli dengan tuan Choi yang tidak membiarkannya sekamar dengan nona Kim.

Mungkin memang benar kata Soonyoung, lelaki itu sudah menjadi budak cinta nya Kim Sowon.

"Tapi saya tidak mau sekamar dengan anda," akhirnya Sowon memberikan pendapat yang membuat Seungcheol terkejut bukan main.

"Hah? Memang nya kenapa? Aku kan tidak sembarangan memegang mu,"

Suara tertawa Jihoon dan Soonyoung semakin lama semakin membesar.

Senang menonton pertengkaran yang terjadi dihadapan mereka.

"Kan bisa pesan kamar yang single bed nya dua, seperti kemarin itu loh," Seungcheol mengeluarkan alasannya.

"Bilang saja kau mau curi kesempatan, dasar tidak tahu diri," cecar Soonyoung yang disetujui oleh Eunha.

"Aku ini sedang berikan kau kesempatan tau, kau tidak peka sekali sih?"

Yerin malah menggeleng, nyatanya memang Seungcheol lah yang berteriak tidak setuju dengan ide Sowon dan Yerin yang berbagi kamar saat di China nanti.

"Bagaimana nona Kim? Kalau anda menolak dia tidak akan bisa apa-apa sih," ucap Jihoon yang membuat Sowon memikirkan itu hingga besok nya.

Dan Sowon masih belum menemukan jawaban sesuai dengan kata hatinya.

"Aku suka design nya," ujar Hansol, puas dengan pekerjaan designer Seungcheol setelah lembur di akhir pekan.

Tentu saja ia harus berikan bosus tambahan karena klien sudah puas dengan hasil kerjanya yang selesai dalam sekejap itu.

Belum lagi perabot yang diinginkan Yoon Jeonghan.

Kalau ia berhasil menyenangkan hati Yoon Jeonghan juga, Seungcheol yakin si designer bisa menikmati akhir tahun nya dengan mewah.

"Unnie akan ke China dengan tuan Wen?"

Sowon mengangguk, masih memikirkan detail kecil yang mungkin terlewatkan dari hasil rapat dengan Hansol dan Umji.

"Bisa balaskan dendam ku tidak?"

Sowon mengangkat kepalanya, menatap gadis itu bingung.

"Susah payah aku bernegosiasi dengan orang dari kota itu malah ia rampok begitu saja hasil kerja ku,"

Ah benar, tuan Chwe yang tidak jadi ekspansi ke kota kecil karena tuan Wen lebih dulu mengambil ranah nya.

"Balas dendam bagaimana?"

"Cari tahu saja apa yang perencanaan nya selanjutnya. Aku hanya berharap tidak akan bertemu dengannya lagi,"

Saat jalinan kerja sama dengan Hansol berjalan lancar, maka Sowon harus mulai mengkhawatirkan perjalanan nya nanti ke China.

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now