🍁Tiga puluh tiga

308 61 13
                                    

Sowon jadi berfikir.

Sebenarnya tidak sepenuh nya ia tidak menyukai ide itu, tapi rasanya ada yang mengganjal di hati nya.

Walau ia sendiri menyukai perasaan nyaman yang timbul dari sisi lain.

Semua perasaan itu berawal dari kejadian tadi pagi, Sowon agak terkejut dengan perilaku nya.

Tepatnya permintaan nya yang tidak terlalu aneh tapi mampu membuat Sowon berdebar.

Sowon yang biasanya memang bangun lebih awal langsung melakukan ritual pagi nya.

Entah kenapa pagi itu Seungcheol kelihatan lebih lelah, dan karna jam pertemuan mereka yang lebih siang, gadis itu membiarkan atasannya tidur lebih lama.

Tidak berapa lama Seungcheol bangun karena suara pengering rambut nya Sowon, sekaligus wangi shampoo nya yang memenuhi ruangan.

Seungcheol pikir, itulah kebahagiaan di pagi hari bukan?

Pemandangan bagus dan aroma yang menyenangkan.

"Kenapa tidak membangunkan ku?"

Sowon yang terkejut dengan suara serak lelaki itu langsung menoleh, "Saya kira anda bisa tidur lebih lama. Masih ada dua jam lagi sebelum kita harus berangkat,"

Lelaki itu beranjak duduk, masih memejamkan matanya dan mengumpulkan jiwa yang bertebaran.

"Sowon, boleh peluk tidak?"

Disanalah awal mula semuanya. Sowon pikir, lelaki itu cukup menyukai skinship?

Entah bagaimana lelaki itu jadi duduk dan memeluknya dari belakang, seperti yang ia katakan.

"Sebentar ya. Sebentar saja kok," suaranya masih sedikit serak.

Tapi diam-diam Sowon benar-benar menyukai itu.

Seungcheol kemudian menyenderkan kepalanya di punggung Sowon.

"Kau pakai shampoo apa sih? Rambut mu memang biasanya seharum ini ya?"

Gadis itu tidak bergeming, rasanya badannya jadi kaku.

"Maaf ya kalau tidak nyaman," ujar Seungcheol kemudian beranjak dan mulai meregangkan badan.

"Terima kasih," ia menepuk pelan puncak kepala gadis itu.

"Aku jadi semangat," lalu menghilang ke kamar mandi.

Akhirnya Sowon bisa menghela nafas, walau sempat termenung beberapa lama.

Masih memproseskan kejadian yang baru terjadi di otaknya, rasanya semua sel mendadak berhenti bekerja.

Mungkin karena jantung yang jadi bekerja ekstra?

Ia tidak sangka Seungcheol akan jadi nyaman sekali, tapi seharian itu Seungcheol seperti punya kekuatan dari dimensi lain.

Jihoon dan Soonyoung saja merasa hari itu Seungcheol kelewat semangat.

Yang ditanya hanya tersenyum lebar sembari tertawa, "Hidup itu harus dijalankan dengan semangat,"

Halah, bacot.

"Bilang saja kau sudah ada sesuatu dengan nona Kim, kan?" tuduh Soonyoung yang membuat Seungcheol menggeleng.

"Kau itu tidak sopan tahu. Kalau belum cerita sudah sejauh mana hubungan mu dengan nona Yerin, tidak usah menuduh ku,"

Jihoon hanya terkekeh, "Memang aku yang paling gentleman. Kapan kalian bisa mengejar ku?" ujar nya sombong.

"Tidak usah banyak bicara kau, kecil. Tunjukkan seberapa cepat kau bisa punya keturunan, baru akan kami akui kau hebat,"

Seungcheol mengangguk mantap, menyetujui lelaki Kwon itu.

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now