🍁Empat puluh lima

309 59 20
                                    

Seungcheol tidak bisa mengingat kapan terakhir ia berbicara dengan Sowon.

Atau hari apa ia menemukan surat pengunduran diri itu diatas meja nya.

Yang ia ingin tahu hanya bagaimana bisa Soonyoung mengerjakan semua hal sendiri tanpa seorang sekretaris.

Rasanya mau mati ketika menghadapi semua telfon dari klien itu sendirian.

Akhirnya ia bisa merasakan susahnya bekerja sebagai seorang sekretaris, terlebih lagi dalam posisi Sowon.

Manajer Hwang pun dibuat sibuk oleh nya.

Beberapa kali ia mengajak lelaki itu untuk ikut menemui klien.

Takut kalau-kalau ia akan melakukan sesuatu yang bodoh lagi. Ada baiknya kalau ada seorang saksi yang melihat saat ia akan mengambil keputusan.

Maka setidaknya ada seseorang yang menyadarkannya saat itu juga.

Kata manajer Hwang juga, semalam Sowon berulang tahun.

Sepertinya sebelum pernikahan Jihoon kemarin ia sempat memikirkan itu.

Ingin mengajaknya makan malam, memberikan hadiah yang bagus kemudian menghabiskan malam yang berarti.

Tapi entah kenapa karna kejadian belakangan yang ditambah pekerjaan yang semakin banyak membuat Seungcheol melupakan hal itu.

Tidak ada yang memberitahu nya dimana Sowon sekarang.

Ia sudah coba ke rumah nya semalam, seorang tetangga keluar berkata sudah lama nona itu tidak pulang.

Ia pun tidak berniat bertanya baik ke Sinbi, Yuju maupun Yerin, merasa ketidaktahuannya adalah sebuah hukuman yang diberikan untuk nya.

Apa selama ini mengasingkan gadis itu karna keberadaan Nayoung adalah sebuah tindakan yang salah?

Haruskah Seungcheol menolak kedatangan wanita hamil itu layaknya tayangan televisi?

Faktanya adalah bahkan Eunha dan Yerin pun tidak tahu keberadaan gadis itu.

"Tuan Choi, nanti siang ada pertemuan dengan tuan Yoon, dan ada makan malam dengan tuan Hong,"

Selama ini Sowon tidak ada, selama itu juga Minhyun harus menjalani dua peran sembari melatih emosi nya.

Terkadang menyelesaikan masalah sebagai manajer Hwang.

Beberapa karyawan yang sedang meminta bantuan kepada nya karena kesulitan atau menegur beberapa yang tidak mengerjakan sesuai dengan deadline yang sudah diberikan.

Terkadang menghadapi tuan Choi sebagai sekretaris Hwang.

Lelaki itu sudah lelah memberitahu bahwa ia sudah cukup mempunyai banyak pekerjaan sebagai seorang manajer.

Tapi sepertinya tuan Choi masih belum ingin mencari sekretaris baru.

Minhyun tau betul bahwa surat pengunduran diri nona Kim masih tersegel, bertempat disalah satu laci meja lelaki itu.

Seungcheol enggan membukanya, berharap bahwa jika suatu hari Sowon datang kembali, maka ia akan anggap surat itu tidak pernah ada.

Namun selama Seungcheol berharap, selama itu Nayoung terus saja mengunjungi kantor mereka.

Wanita hamil itu merasa ketidakhadiran Sowon disana semakin membuatnya bebas keluar masuk kantor Seungcheol.

Kini tidak takut lagi pada tatapan orang yang sinis, karna Sowon secara natural sudah mundur dan memberikannya sebuah posisi yang aman.

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now