🍁Tiga puluh lima

306 58 2
                                    

Hari kedua mereka yang bebas kemana saja, sekaligus malam terakhir mereka menetap di negara itu.

Makan siang yang dihabiskan bersama untuk membahas beberapa perencanaan kedepan dilakukan di restoran berbintang.

"Kau yang traktir kan?" tuduh Soonyoung kepada lelaki yang baru saja memperistri seorang gadis jelita itu.

"Enak saja, bayar sendiri kau," decih Jihoon.

"Kalau restoran berbintang kan biasanya kau yang bayar," bela Seungcheol yang membuat Eunha terkekeh.

"Kali ini tuan Choi yang akan bayar, ada sesuatu yang harus dirayakan kan?" ejek Yerin yang membuat Sowon mengangguk.

"Tuan Choi yang akan bayar," balas Sowon yang membuat Seungcheol menatapnya tidak percaya.

"Kenapa aku yang bayar?"

"Akan dibayar dengan uang pribadi," Jihoon dan Soonyoung semakin tertawa lepas.

"Nona Kim memang sangat perhatian dengan kita. Suatu saat kita harus balas budi," ujar Soonyoung yang disetujui Jihoon.

Selanjutnya Sowon malah mendapatkan beberapa telfon dari Korea karna Seungcheol yang sengaja mematikan ponsel nya.

Beberapa dari manajer Hwang, tuan Yoon dan tuan Xu yang tidak sabar menunggu Sowon pulang ke Korea.

"Mingyu sedang mau beralih ke bisnis lain," ujar Soonyoung ditengah-tengah kesunyian.

Jihoon dan Eunha yang sedang membahas sesuatu juga langsung memusatkan perhatian kepada lelaki itu.

"Tiba-tiba?" ujar Seungcheol yang membuat lelaki itu mengangguk.

"Entah mau buka restoran atau butik, aku lupa,"

"Bakery," ralat Yerin yang membuat Eunha mengangguk.

"Paling juga permintaan nona Mina," balas Jihoon percaya diri.

"Mereka masih bersama? Aku kira nona Mina tidak akan tahan dengan kelakuan nya yang gila itu," kata Seungcheol.

"Tuan Yoon dan nona Momo juga masih bersama. Sejujurnya saya agak terkejut dengan tuan Yoon dan tuan Kim yang bertahan lama dengan seorang wanita,"

Eunha dan Yerin yang mendengarnya mengangguk setuju, "Akan lebih mengejutkan kalau tuan Jeon mendadak menggandeng seorang wanita,"

Seungcheol yang mendengar itu langsung tersedak minuman yang sedang melewati tenggorokannya.

"Kalian tidak tahu Jeon sinting itu tertarik dengan sekretarisnya tuan Xu?" pekik Seungcheol yang membuat Eunha membulatkan matanya.

"Anda sudah bertemu dengan sekretaris tuan Xu?" heboh Yerin yang membuat Seungcheol mengangguk mantap.

"Dia sendiri juga terlena dengan nona Ryu Sujeong," sebuah pernyataan dari Sowon yang membuat Soonyoung tertawa puas.

"Dasar lelaki labil. Tidak setia sama sekali," cecar Jihoon sambil menggeleng kepala yang membuat Seungcheol memicingkan matanya.

Dan masih banyak percakapan tidak penting lagi yang dilanjutkan keenam manusia di meja itu.

Malam itu mereka kembali dipertemukan dengan tuan Wen dan sekretarisnya yang jelita.

Katanya sebagai bentuk peresmian kerja sama yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang.

Malam itu tuan Wen berpakaian lebih santai yang dikira, walau Seungcheol sendiri merasa ia sudah berpakaian cukup biasa.

Sengaja di pisahkan agar tidak membicarakan pekerjaan, di meja sebelah sana berisi para sekretaris yang sedang tertawa.

"Nona Wang bisa bahasa Korea?"

✔Perfecto [CSC]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora