🍁Tujuh belas

335 63 3
                                    

Walaupun sedikit bersenang-senang, Sowon tidak ingin kelewatan batas apalagi sampai diberi ancaman potongan gaji.

Tapi tentu saja gadis itu tidak akan berlebihan kalau atasannya tidak memaksa.

Menggenggam nya erat di area pinggang setelah 3 detik ditambah dengan perkataan menyentuh hati.

Gadis itu masih tidak percaya kalau atasannya yang ditinggalkan oleh perempuan lain.

Walau sempat merasa terpesona dengan pemandangan Seungcheol yang disinari matahari tenggelam, semua itu sirna seketika genggaman itu dilepas dan Sowon dijatuhkan ke air dengan tidak hormat.

Kalau begitu kenapa tadi diselamatkan?

Saling menjaga apanya.

Tawa yang tidak henti selama 5 menit berasal dari Seungcheol sedangkan Sowon hanya bisa memasang wajah terkejut setelah tubuhnya disentuh oleh air laut yang dingin.

Tidak tahan dengan tawaan Seungcheol yang tak kunjung selesai, Sowon memutuskan untuk menarik sebelah kaki nya membuat lelaki itu ikut basah.

Giliran Sowon yang bisa sedikit menertawakan wajah jelek Seungcheol.

Setelah pulang dan membersihkan diri, Seungcheol masih kesal.

Mata nya memicing melihat Sowon yang sedang mengikat tali sepatu sedang bersiap untuk mencari makan malam.

Seungcheol tidak bisa bilang pakaian Sowon kali ini lebih baik.

Celana jeans biru mudah panjang dan sebuah atasan crop lengan panjang.

"Anda masih marah dengan saya?" ujar Sowon duluan yang membuat lelaki itu mendengus.

"Kau itu suka sekali perlihatkan kulit mu atau bagaimana sih?"

Sowon menatap lelaki itu aneh.

Dia sendiri saja hanya pakai ponggol dan singlet.

"Ternyata anda masih marah,"

"Aku tidak marah tuh? Kau itu jangan suka pakai pakaian yang terbuka kenapa sih? Aku tidak suka kalau kau pakai begitu," omel nya.

"Baiklah, besok tidak akan begini lagi,"

"Besok kita makan di rumah saja ya? Banyak yang harus dibahas kan?" Sowon mengangguk dan mulai mengecek peralatan yang ada di dapur kecil.

Beberapa jenis makanan Korea memang memungkinkan untuk di masak, apalagi pemilik rumah menyediakan peralatan untuk BBQ.

"Kali ini mau makan apa?"

Seungcheol tersenyum dari samping.

"Kau tau kan kata orang yang jangan menilai buku dari halaman depan nya?"

Sowon kembali mengangguk.

"Kali ini bukan tempat mewah, makanya tidak perlu observasi. Ini sih restoran yang hanya mengandalkan makanan mereka untuk dapat bertahan,"

"Benarkah? Berarti tempat nya tidak terlalu bagus?"

Seungcheol terlihat berfikir, "Restoran Cina. Mungkin memang tidak terlalu memperhatikan estetika, tapi tetap saja pasti ada yang dapat dipelajari dari mereka kan,"

Sowon mengangguk.

Keduanya makan dengan lahap juga kali ini.

Beberapa dimsum pilihan Seungcheol dan rekomendasi dari pemilik restoran.

Katanya orang Korea menyukai beberapa jenis yang dipilihkan, kemudian disetujui oleh Sowon.

"Kau suka yang seperti ini ya?"

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now