🍁Tiga belas

347 66 4
                                    

"Kemarin bicara apa dengan Jeon Wonwoo?"

Sowon menegakkan kepala nya, berusaha memikirkan sedikit dari sekian banyak percakapan yang ia lakukan malam kemarin.

"Sepertinya hanya bertukar kartu nama," balas Sowon sembari berfikir.

"Ah, benar. Katanya akan mencocokkan jadwal anda, ingin makan malam dengan santai,"

Seungcheol mengangguk.

"Ada keperluan dengan tuan Yoon?"

"Tidak, dia hanya mampir sebentar semalam, Jihoon saja tidak sempat menyapa bajingan itu,"

Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu Seungcheol sudah datang.

"Sebenarnya anda tidak ada keperluan penting di Sydney kan?"

Seungcheol menoleh menatap sekretarisnya kemudian tersenyum lebar.

"Nanti siang ada makan siang dengan tuan Kim dan tuan Chwe, ingat?"

Seungcheol hanya mengangguk sembari mengetikkan sesuatu pada komputernya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajer perusahaan saat Seungcheol tidak ada di Korea.

"Nanti siang bahas apa?"

"Tuan Chwe sedang mau ekspansi ke kota kecil, jadi prediksi saya dia mungkin mau konsultasi ringan. Tuan Kim belum kelihatan motif nya, saya tidak mendengar kabar dari nya,"

"Dia masih belum punya sekretaris ya?"

Sowon menggeleng, "Belum dengar kabar seperti itu. Nona Jung juga tidak tahu jadi saya rasa kemungkinan besar dia akan datang sendiri,"

"Bawa file perabot minimalis itu. Mana tau nanti diperlukan. Barang mu sudah dimobil?"

Sowon mengangguk, "Sudah saya masukkan. Saya belum beli tiket pulang, berapa lama anda akan liburan?"

"Sebenarnya aku hanya ingin mencari inspirasi disana. Mana tau ada ide baru dari negara yang tidak pernah ku kunjungi, pokoknya ya ikuti saja rencana ku,"

Sowon kembali mengangguk.

Keduanya kemudian bersiap bertemu klien lama.

"Unnie!!" teriak sekretaris tuan Chwe dari sebuah meja.

"Disana," Seungcheol memimpin jalan ke meja dengan Kim Umji yang sudah melambai senang.

Sudah sejak lama ia bertemu dengan role model nya. Sedangkan Sowon hanya tersenyum sopan menyapa tuan Chwe.

"Tuan Kim belum datang?"

Hansol menggeleng sembari menjabat tangan Seungcheol.

"Dia akan datang dengan sekretaris baru nya," ujar Hansol sembari menyodorkan menu makanan ke Seungcheol.

Seungcheol dan Sowon melotot berbarengan.

"Kenapa? Kalian juga terkejut?" Sowon langsung mengalihkan pandangannya.

"Kalau aku sih sudah tidak peduli. Dia mirip dengan tuan Yoon, hanya saja kali ini katanya sudah malas gonta-ganti sekretaris, kita lihat saja nanti," ujar Hansol sepele.

"Katanya sekretaris nya orang Jepang, pembawannya juga sangat tenang," tambah Umji.

"Kau belum pernah bertemu?" tanya Seungcheol yang membuat Umji menggeleng.

"Belum ada yang benar-benar melihat wajah si sekretaris misterius itu," kata Hansol yang membuat Sowon dan Seungcheol semakin penasaran.

"Unnie ingin makan apa?" Sowon mengangkat kepala nya.

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now