🍁Lima

427 68 12
                                    

"Tidak, mereka itu-" Eunha menghela nafas, "Bagaimana ya,"

"Solusinya?" balas Sowon yang membuat Eunha menggaruk kepalanya.

"Maafkan aku nona Kim, seharusnya aku tidak ke pantai semalam,"

Keduanya masih membingungkan strategi yang akan dihadapi jam 9 nanti sedangkan sekarang sudah jam 8 lebih.

"Haruskah aku tanya tuan Lee?" ujar Eunha yang dibalas anggukan dari Sowon.

Gadis itu masih menguap, berusaha membuang rasa kantuknya.

Jam 5 pagi tadi dia terbangun berada di samping Seungcheol.

Walau lelaki itu menetapi janjinya untuk tidak menyentuh Sowon sama sekali, gadis itu tetap merasa aneh dengan ia yang sekamar dengan seorang lelaki.

Apalagi Seungcheol itu atasannya.

Disisi lain Eunha menghubungi Sowon jam 6 pagi untuk mendiskusikan strategi dan memutuskan untuk mendiskusikannya dikamar Sowon.

Hasilnya tetap nihil, seperti Sowon yang semalam masih belum menemukan jalan keluar, begitulah kedua gadis itu selama 2 jam.

Namun kedua nya hanya menganga ketika diberikan jawaban oleh Jihoon yang bahkan tidak berfikir sampai 5 menit.

"Kalian daritadi bahas ini? Dari pagi?" Eunha mengangguk semangat memperlihatkan wajah putus asa nya.

"Kenapa tidak tanya ke tuan Choi? Mungkin dia punya solusi yang lebih baik dari ku," ujar Jihoon yang sedang menyisir rambutnya.

"Sepertinya mood nya sedang tidak baik. Beliau sedang tidak ingin mendiskusikan pekerjaan dengan saya," ujar Sowon dengan kekehan kecilnya.

"Nona Kim boleh bersiap dulu, nanti saya yang bangunkan tuan Choi," ujar Eunha yang membuat Sowon kembali ke kamarnya dan mempersiapkan diri.

Selesai rapat, Jihoon dan Eunha malah disibukkan dengan booking-an restoran yang sedikit kacau.

Eunha yakin ia sudah mengatakan tanggal hari ini, namun pihak restoran malah mengingat tanggal besok.

Kedua nya masih sedang bernegosiasi untuk pemindahan tanggal menjadi hari ini.

Sedangkan Seungcheol masih memainkan ponselnya, membaca beberapa laporan yang sudah dikirimkan oleh manajer mengenai perusahaan yang sedang ia tinggalkan.

"Maaf membuat kalian tidak nyaman," ujar Eunha yang menerima senyuman khas Sowon.

"Tidak apa, pelan-pelan saja. Waktu nya masih banyak kan, kami juga sedang mengerjakan sesuatu,"

Eunha menatap Seungcheol yang berdiri di ujung sana sedang berbicara melalui telefonnya.

"Silahkan lanjutkan pekerjaan anda. Saya akan segera berikan kabar terbaru," Sowon mengangguk.

Beberapa saat kemudian Seungcheol kembali duduk dihadapan gadis itu, masih memperhatikan ponselnya.

"Sudah? Bagaimana?" tanya nya.

"Sedang diusahakan, nona Jung akan berikan saya kabar terbaru nanti," jawabnya.

"Sudah ku bilang, hubungan asrama yang berada bersamaan dengan hubungan profesional tidak akan berhasil, pasti ada saja kesalahan yang terjadi,"

Sowon menertawai atasannya.

"Saya juga bukannya tidak pernah melakukan kesalahan. Saya pernah lupa menaruh gula cair di kopi anda kan,"

"Itu karna memang kau lagi marah dengan ku saja," sebuah pernyataan yang membuat Sowon menautkan alisnya.

"Benarkah?" Seungcheol mengangguk, "Saya tidak ingat?"

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now