4. Pertemuan

53.1K 4.4K 403
                                    

jangan lupa Vote & Comment! tandai jika ada typo ya✨🙆

selamat membaca kalian

***

Pada senin pagi seorang gadis mungil dengan rambut kuncir kuda yang menambah kesan menggemaskan bagi dirinya sedang berjalan santai di koridor gedung SMA Angkasa.

Sesekali ia tersenyum manis kepada beberapa orang yang menyapanya. Ia adalah Keysha si gadis pemalas yang susah bangun pagi.

Tumben sekali pagi ini ia sudah sampai di sekolah sebelum bell berbunyi. Biasanya Echa akan sampai tepat 10 menit sesudah bell berbunyi yang berujung harus berjemur di lapangan lantaran terlambat datang.

Bukan disengaja Echa terlambat datang. Pasalnya karena si merah nomor 04 menunggu penumpang hingga penuh. Kalian tahu siapa si merah? Ia adalah angkutan umum yang senantiasa mengantar jemput dirinya.

Matanya menyusuri sekitar, ramai. Ada yang sedang berbincang di pinggir lapangan, ada yang sedang kejar-kejaran, ada pula yang sedang main basket. Anak cowok biasanya.

Menggunakan seragam lengap dengan baju di keluarkan dan kancing atas yang dibiarkan terbuka membuatnya terkesan wow di mata kaum hawa. Kadang Echa berpikir, jika mereka bermain basket pagi begini menggunakan seragam nanti pas masuk kelas gak gerah???

Disaat sedang nikmat nikmatnya melamun Echa terlonjak kaget karena ada seseorang yang menepuk lengannya keras.

"ECHAA!!" teriak Hana. Saat Echa berbalik menatap dirinya dengan tajam tapi malah terkesan lucu, Hana menunjukan deretan giginya.

Ia adalah Hana Anastasia —sahabat Echa dari pertama masuk. Kenal pada saat MPLS karena Echa waktu itu lupa membawa suatu barang. Beruntung ada Hana jadi dirinya tidak jadi dihukum. Hana dengan senang hati memberi bantuan kepada Echa padahal disitu ia belum kenal sama sekali.

Setelah kejadian tersebut mereka dekat dan menjadi sahabat. Hingga sekarang Echa dan Hana selalu satu kelas tak terpisahkan. Dimana ada Echa, disitu ada Hana.

Hana adalah satu satunya sahabat Echa yang sangat dekat dengannya. Meskipun Hana jutek, sinis tetapi kalau sudah kenal ia terlihat baik hati dan tidak sombong.

"Ih Hana! Echa kaget tau gak?!" jawab Echa sambil memegang dadanya karena jantungnya berdetak lebih cepat.

"Ya sorry Cha. Abis lo ngelamun jalan nya, mau nabrak?" Tangan hana terangkat merangkuk pundak Echa yang lebih pendek darinya.

"Echa gak ngelamun, cuma lagi liat itu." Echa menunjuk kearah lapangan dimana anak cowok tengah bermain basket. Ada satu yang menarik perhatiannya. Cowok berbadan kekar dengan tubuh peluk-abel.

Hana mengikuti arah tunjukan Echa. Membelalak matanya sejenak. Omaygat kak Jovan kok ganteng??! batinnya bergumam.

Saat ingin melihat lebih lama suara bel berbunyi membuat murid berhamburan masuk ke dalam kelas. Teringat sesuatu Hana menepuk kening dan memandang Echa.

"Mampus! Pr fisika belum kerjain." kata Hana. Sedangkan alis Echa menyatu bingung. Otaknya berpikir keras, "Emang ada pr?" tanya Echa polos.

"Bego!" umpat Hana. Langsung berlari menarik tangan Echa menuju kelasnya untuk segera melihat pr teman kelas dan menyalinnya. Daripada dihukum berjemur di lapangan.

Erlangga [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang