7. Baku Hantam

41.4K 3.4K 250
                                    

jangan jadi silent readers ya beibeh💙

selamat membaca <3

***

Suasana kelas yang ricuh lantaran adanya jam kosong dimana surganya bagi para murid. Waktu di manfaatkan sebaik mungkin, sebagian ada yang mengambil posisi ternyaman kemudian tidur siang. Sedangkan si kutu buku lebih memilih membaca dan sang gamers mabar tentunya.

Sama halnya dengan Gio dkk. Tengah duduk bergerombol di kursi paling belakang. Tempat terenak, ternyaman, tersegalanya deh. YOK BASIS BELAKANG MANA SUARANYA!!


Terdengar gombalan receh, Alvin layangan kepada Nina —sang bendahara XII IPS 2 yang sedang menagih uang kas. Gadis yang mampu menarik perhatiannya sejauh ini. Meskipun playboy kelas kakap gini Alvin sebenarnya punya niat serius dengan Nina tapi selalu diabaikan olehnya.

Kalo sudah bertemu tidak pernah akur, dengan Nina yang melayangan ucapan ketus. Mereka juga sering bertengkar hanya karena hal sepele. Mungkin juga karena Alvin laki-laki terngeselin yang pernah Nina temui.

"Aduh neng Nina, jangan galak galak atuh! Cantiknya hilang nanti." siulan Alvin terdengar nyaling dan malah mendapat sorakan teman sekelasnya.

"AJARAN SIAPA LO JADI BUAYA KAYA GINI VIN?!"

"Gasss pol bensin penuh."

"ALVIN MULAI AKTIF YAH MOMS,"

"Playboy cap tai lo ah valid gak ada debat-debatan!"

Nina menghela napas kasar. Laki-laki tengil ini selalu menguji kesabarannya dimana pun ia berada. Tidak bisakah dia membiarkan Nina tenang dengan tidak mengganggunya?

Menepuk keras pundak Alvin, "Bacot! Bayar cepetan!" ketusnya. Tuhkan Nina ketus-ketus gitu masih ada modus-modusnya. Pake segala mukul manja lagi. Wajahnya yang kesal malah terlihat menggemaskan di mata Alvin.


"Jangan jajan doang gede bayar kas aja gak bisa," celetuk salah satu temannya dari depan.

Bola matanya memutar malas, "Iye elah, jangan pada kaya orang susah dah." ujar Alvin songong.

"Dipersilahkan kepada Gio untuk membayarkan uang kas kami berlima," dengan cengiran khasnya Alvin memandang Gio membuat laki-laki itu mencibik. "Sultan gadungan!" makinya yang dibalas tawa kecil Alvin.

Gio menyerahkan selembar uang berwarna merah kepada Nina sekalian membayarkan para sahabatnya. Kebiasaan kayak gini, pasti jika ditanya kenapa Alvin bukan yang bayarin dia akan menjawab tidak punya uang receh. Sombong amat kan?! 

"ATM berjalan ngalir teros," Jovan terkekeh sambil menguap. Tiba-tiba kantuk mulai menghampirinya.

Farrel yang tadinya sedang bermain mobile legend mengalihkan tatapan setelah mengingat sesuatu dari ponsel kemudian beralih menatap Gio serius. Ia ingin memberi tahu pasal SMA sebrang yang menantang tempur sekolah mereka.

SMA Bima Sakti adalah sekolah yang berada tak jauh beberapa meter dari SMA angkasa. Dimana terdapat Devin Aditya —musuh bebuyutan Gio sejak SMP. Sebenarnya Gio tak menganggap musuh sih, hanya saja Devin yang selalu mencari gara-gara dengannya. Berawal dari seorang gadis yang Devin suka menyukai Gio. Membuat Devin sangat membenci Gio. Alasan lainnya karena Devin selalu kalah telak dari Gio.

Erlangga [COMPLETED]Where stories live. Discover now