39. Salah Paham & Kecewa

15.1K 1K 304
                                    

Aloooo, absen bentuk yuppi yang kalian tau skuy!!! 💓💓

Gaperna bosen buat ingetin tekan tombol bintang dan ramaikan commentnya 🤘🌠

***

🎵 Cinta ini membunuhku— Chintya Gabriella (Cover) 🎵

"Lo abis dari mana? Gue tungguin dari tadi." nada Hana tertara khawatir yang sangat jelas. Ketika kedatangan Gio di lapangan ia memilih kembali ke kelas. Karena ia yakin Gio bisa meng-handle semuanya. Kurang lebih satu jam mundar-mandir ia menunggu.

"Hana introgasinya nanti aja, Echa lagi gak mood sekarang." jawabnya pelan.

Echa kembali ke kelas dengan keadaan yang bisa di bilang cukup memperhatinkan. Matanya yang sembab padahal sebelum ke kelas gadis itu sempat mampir ke toilet untuk membasuhnya. Wajah Echa sedih tak seperti biasa yang selalu memancarkan senyum ceria.

"Nih dia orangnya baru nongol. Pusing gue liat Hana mundar-mandir kek setrika nungguin lo." yaampun kenapa harus muncul makhluk astral satu ini. Echa males meladeninya.

"Eh muka lo napa sedih gitu dah? Keabisan yuppi di kantin?" Miko menaikan alis seraya merangkul Echa. Ditanggapi gadis itu tatapan seolah memperingati bahwa ia sedang tak ingin berdebat.

"Mik, gak usah mulai. Jangan di ledekin dulu." Hana mengingatkan pada laki-laki itu dibarengi cubitan di pinggangnya.

Rapat telah selesai, selama pelajaran berlangsung Echa membenamkan kepalanya di antara lipatan tangan. Guru sedang menjelaskan materi tapi ia tak memedulikan membuat Hana was-was sendiri. Takut bila guru tersebut memergoki Echa dan berakhir menghukumnya.

Alhasil ia mengisyaratkan pada Miko dan Bintang yang duduk di depan mereka untuk lebih tegak lagi tubuhnya guna menghalangi Echa dari pandangan guru tersebut. Untungnya keberuntungan sedang berpihak pada gadis itu. Guru tersebut tak melihat padahal mereka duduk di bangku barisan tengah. Lagipula Echa tak tertidur, kepalanya hanya sedikit pening akibat menangis sesegukan.

Sampai akhirnya bel pulang berbunyi pertanda jam belajar usai. Hana menawarinya pulang bersama, dan Echa mengiakan karena merasa tubuhnya benar-benar lelah.

Tiba di rumah Echa masuk kamar meletakan tas kemudian turun memeriksa kulkas. Persediaan yuppi Echa udah abis sementara kini ia sangat butuh untuk mengembalikan moodnya. Tanpa pikir panjang ia menyambar cardigan berniat pergi ke supermarket depan komplek.

Menyusuri jalan perlahan sambil menikmati angin sore yang menerpa wajah membuat Echa memejamkan mata sesekali. Muncul bentuk-bentuk yuppi yang begitu menggiurkan.

Yuppi love, yuppi beruang, yuppi pizza, yuppi burger, yuppi bintang, yuppi ice cream, yuppi donat, yuppi sapi, Ah surga dunia seorang Echa! Membuatnya semakin bersemangat untuk sampai dan memborong banyak permen kesukaannya.

Baru saja hendak keluar gerbang komplek tapi Echa menatap seseorang tengah kesusahan mengotak-atik motor. Dan motor itu tidak asing, ia pernah melihatnya. Suka kesel deh kalo lemah sama daya ingat, gregetan sama diri sendiri!

Nah ia ingat sekarang karena tak sengaja orang tersebut menengok. Echa cekikikan sembari mendekat, "Kak Devin!!!" serunya kencang.

Devin terperanjat, tubuhnya menunjukan reaksi berlebihan membuat Echa tertawa senang. Baru kali ini berhasil mengejutkan seseorang hingga begitu.

"Heh bocah ngagetin aja." kata Devin yang dilanjut tuduhan, "Ngapain lo? Nguntit gue ya?"

"Pede banget, Echa tuh mau ke supermarket depan tapi gak sengaja liat kakak." lewat tatapan ia menunjuk motor Devin, "motornya kenapa?"

Erlangga [COMPLETED]Where stories live. Discover now