24. Pengganggu

17.9K 1.4K 819
                                    

HAPPY READING!

HAPPY READING!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Sekarang Gio dkk hendak pergi menuju kantin. Saat keluar kelas seorang cewe menghalangi jalan mereka.

"Ih Gio aku ikut bareng kamu ya! Aku kan belum kenal siapa-siapa di sini." rengek Zahra sambil menggoyangkan lengan Gio.

Jovan menatap Zahra jengeh. Bagi mereka rengekan Zahra terdengar menjijikan di telinganya. "Ngapain sih lo! Jauh jauh deh sana."

"Lepas!" kata Gio dingin. Tapi Zahra tak memperdulikan ia malah semakin bergelayut manja di lengan Gio.

Sedangkan di tempat lain Echa memandang mereka dengan geram. Tadi saat bel berbunyi ia langsung berlari keluar kelas berniat ingin memastikan siapa murid baru yang sekelas dengan pacarnya itu. Dan ternyata dia adalah tante lampir yang bertemu di supermarket minggu lalu.

Baru saja ingin mengajak Gio ke kantin bersama tapi malah di sugukan pemandangan tidak enak seperti ini. Bayangan kesenangan nya buyar melihat tante lampir itu semakin nempel saja kepada pacarnya.

Cukup! Echa tidak bisa membiarkan ini semua.

Ia lantas berjalan kearah mereka.
"Kak Gio..." panggil nya tersenyum manis membuat mereka semua menoleh.

Gio menatap Echa lembut.

"Heh! Lo kan anak kecil yang nabrak gue waktu itu. Kok ada di sini?" tanya Zahra.

Sebelum menjawab Echa menggapai tangan Zahra yang bertenggar di lengan kokoh Gio melepaskannya. Lalu berdiri di antara keduanya. Memisahkan jarak antara pacarnya dengan tante lampir ini.

"Jangan panggil Echa anak kecil tante! Echa udah gede loh udah kelas sebelas." ucapnya polos.

Mata Zahra membelalak terkejut tak menyangka cewe yang anak di hadapannya ini adik kelasnya. "Gue bukan tante lo! Gue punya nama kali." kata Zahra.

Echa melirik sekilas ke badge name yang terpasang di baju tante lampir ini. Lalu ia menganggukkan kepalanya.

"Woi boncel! Gue cariin juga lo tau taunya disini." ucap Hana tiba-tiba datang. Lalu menoleh memasang senyum manis "Hai Van," sapa Hana kepada Jovan.

Jovan bergerak menyingkirkan Farrel yang berada di sebelah Hana. Ia mengelus rambut Hana lembut sambil tersenyum. "Hai ayang."

Tangan Alvin terangkat menepuk pundak Jovan. "Ayang ayang palalo peang!"

"Hana sama abang Alvin yuk! Dari pada sama Jovan di gantungin terus kaya jemuran." lanjut Alvin.

Erlangga [COMPLETED]Where stories live. Discover now