22. Jurit Malam

18.7K 1.7K 737
                                    

dont forget vote and komen! jangan sider ya sayang💋

HAPPY READING!

***

"Yang jomblo mah bisa apa," kata Farrel melihat Gio yang tengah berperlukan dengan Echa.

Jovan menahan senyum ia lalu mengangkat tangan beralih merangkul bahu Hana. "Makanya cari pacar."

"Apa sih lo rangkul-rangkul." ketus Hana menepis tangan Jovan yang berada di pundaknya. Padahal dalam hati ia mesem mesem sendiri.

Alvin menghampiri Farrel sambil merentangkan kedua tangan. "Sini dede Alvin peluk."

Bergedik jijik Farrel menghindar dari Alvin. "Najis! Males gue sama lo. Datar kaya triplek." lalu ia malah beralih kepada Reynand yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka.

"Gue peluk bang Rey aja deh yang berotot dikit."

"Diem!"

"Ah bang Rey mah gak asik!"

"Bodo."

Membuat muka Farrel berubah masam.

"Mampus lo Rel." ejek Alvin.

Kemudian suara Pak Dodo terdengar memerintahkan mereka agar cepat kembali ke tenda untuk beristirahat sejenak. Karena kegiatan selanjutnya akan dilanjutkan tengah malam nanti.

***

Semua murid kini telah berkumpul di lapangan. Pukul 00.00 tengah malam meraka di bangunkan oleh panitia. Dengan malas dan mata yang tampak mengantuk Echa berjalan. Menggandeng tangan Hana sambil meletakkan kepala nya di pundak Hana.

Berjalan kearah lapangan yang sudah ramai. Mereka juga dapat melihat Gio dkk yang sedang berkumpul dengan beberapa panitia seperti tengah merundingkan sesuatu.

"Harap baris yang benar, jangan ada yang dorong-dorongan. Kalian nanti ikutin petunjuk jalan. Jangan ambil jalan kearah selatan karena banyak jurang. Dan jangan sampai kepisah sama kelompoknya. Ketua kelompok harap tanggung jawab nya menjaga anggota." ucap salah satu anggota osis.

Jurit malam ini mereka ditugaskan mencari bendera di setiap post yang dijaga oleh beberapa panitia. Yang akan memberikan mereka tugas.

Echa masuk kelompok 3 yang beranggota 8 orang. Tapi naas nya Echa tak sekelompok dengan Hana ia terpisah lantaran kelompok yang dipilih secara acak.

"Gak usah ikut Cha kalo takut, nanti gue yang izinin," ucap Gio yang sedari tadi memperhatikan Echa.

Pasalnya Echa memiliki phobia gelap. Gio menjadi khawatir mengingat ia tak bisa menjaga Echa lantaran harus stay di post terakhir.

Meski dengan raut wajah gelisah Echa menggigit bibir bawahnya. "Siapa yang takut? Echa gak takut kok."

"Siipi ying tikit? ichi gik tikit kik." tiba-tiba Miko datang menirukan perkataan Echa tapi sambil mencibir yang langsung mendapat cubitan maut dari Echa. "Boong tuh bang si Echa."

Gio terkekeh kecil melihat wajah Echa yang memerah menahan emosi lantaran Miko yang terus mengejek nya sedari tadi.

Miko memang satu kelompok sama Echa. Maka dari itu ia menitahkan Miko untuk menjaga Echa. Ia tak ingin terjadi sesuatu yang buruk kepada gadisnya.

Setelah semuanya berbaris dengan rapi satu persatu kelompok mulai berjalan memasuki hutan secara acak. Suasana gelap gulita yang hanya diterangi oleh senter yang mereka bawa serta suara jangkrik yang berdengar bersautan.

Erlangga [COMPLETED]Where stories live. Discover now