PB;07

253 33 4
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 07 — Created by nawranau

▪▫▪▫

“Kudaniel! Tunggu-Tunggu,” ucap Rachel sambil berlari mengejar Daniel yang sudah menaiki motornya.

“Apa-apaan sih lo, ga nungguin gue!”

“Ih Hel, gue mau berangkat bareng cewek gue,”

Rachel yang kesal langsung memiliki ide untuk mengadu kepada adiknya, “RAYA! ITUTUH KUDANIEL MAU NINGGALIN KITA!” teriak Rachel, sang pemilik nama pun keluar sambil menenteng sepasang sepatu.

“Ya gapapa kali, gue juga mau berangkat bareng cowok gue,” sahutnya enteng.

Mulut Rachel menganga melihat kelakuan kedua saudaranya, “papa! Liat tuh Ka Daniel sama Raya pacaran mulu!” Rachel tersenyum miring saat Papanya keluar.

“Ya kamu juga dong cari pac—, oh itu? Ko ga dikenalin sama Papa?” jawab Jovan seraya menggoda anaknya.

Mata Rachel mengikuti tatapan Papanya, “TAMA?!” Rachel terbelalak saat melihat ada Tama di depan gerbang dengan motor sport miliknya.

Tama masuk ke halaman rumah Rachel lewat gerbang yang sudah sedikit terbuka, ia kemudian menyalami Jovan—Papa Rachel, dan melontarkan senyuman kepada Daniel dan Raya.

‘Cakep ugha tu cewe’ batin Tama saat Raya membalas senyumnya.

“Uhuy! Ditunggu Ka Rachel taktirannya!” teriak Raya seraya menyalami Jovan dan naik ke motor pacarnya. Daniel dan Raya telah hilang di kelokan jalan.

Dahi Rachel terkerut dan menatap tajam ke arah Tama.

“Om, saya dan Rachel berangkat sekolah dulu ya..,” ucap Tama dengan sopan kemudian menyalami Jovan.

“Gue ga mau berangkat sama lo!” ucap Rachel penuh penekanan di setiap katanya.

“Hel..,” ucap Jovan seraya mengusap pucuk kepala Rachel, “dan kamu, kamu harus punya kesabaran extra ngadepin dia, hahaha,” tuturnya kepada Tama, kemudian menaiki mobilnya untuk pergi ke kantor.

‘Udah super extra lite pro max ini Om sabarnya’ batin Tama.

Rachel yang sudah tidak memiliki pilihan lagi itupun langsung naik ke atas motor Tama. Tama tersenyum miring melihatnya, ia kemudian menjalankan motornya pelan, karena ini masih sangat pagi.

“Tam! Tam, berhenti!” ucap Rachel tiba-tiba seraya menepuk-nepuk punggung Tama.

Rachel turun dari motor Tama dan sedikit berlari ke arah gerombolan anak kecil—Tama yang kebingungan langsung menyusul Rachel.

“EH! UDAH! STOPP!” ucap Rachel saat melihat di tengah gerombolan anak kecil itu terdapat seorang anak bertubuh gemuk, yang hanya bisa menelungkupkan kedua tangannya ke wajah, dan menangis.

“Udah! Apa kerennya sih ngebully?!” sambung Rachel.

Tama menatap Rachel—kagum, kejadian-kejadian masa lalu Tama terputar di otaknya. Namun ia segera mengusirnya jauh-jauh dan membantu anak kecil itu dari gerombolan anak kecil lain yang sedang mengejek bobot tubuhnya. Tatapan tajam Tama berhasil mengusir mereka.

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now