PB;50

125 18 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 50 — Created by clarisme28 faniii_332 Apricothe

▪▪▪

Daniel berjalan di lorong bioskop dengan langkah lumayan kesal. Niat yang awalnya menguji nyali menonton horor, sirna ketika ternyata Raya membawa Kevin ikut menonton.

Dan yang paling tidak Daniel sangka adalah, Raya memilih film yang bukan Ia janjikan sebelumnya. Apalagi, saat memasuki ruangan. Ia disajikan penampakan para remaja-remaja yang asyik berduaan. Walaupun ada yang single sepertinya, tapi mereka ditemani setidaknya teman sejenis, lebih tepatnya perempuan.

Lebih baik Daniel mencari warung terdekat saja, lumayan daripada dirinya gabut berjalan sendiri di jalan.

Tidak sengaja, mata Daniel memincing melihat seseorang yang tampak familiar di matanya. Tanpa babibu, Daniel langsung berlari menyebrangi jalan dan mendekati mereka.

“Wah hel, langsung dapet yang baru nih?” goda Daniel yang baru menghampiri mereka.

Rachel memutar bola matanya, sulit untuk mengatakan secara langsung. Bahwa Ia belum bisa mundur dari perasaannya. Mungkin lebih bisa dikatakan bahwa saat ini, Ia masih terjebak. Hatinya sudah terisi orang lain, sudah tidak kosong seperti dulu.

“Oh hem, dia temen gue kak. Tadi pas di resto, gak sengaja tuh ketemu.”

Rachel yang baru hari ini putus dengan pacarnya, sudah sudah, langsung mendapatkan yang baru. Entah Rachel menyimpan cowok baru, atau memang benar adanya Tama mempermainkan hati Rachel. Tapi, pikiran itu langsung Ia tepis. Dan dia berharap, agar Rachel menemukan seseorang yang membuatnya bahagia.

Tanggapan yang diberikan dari Daniel hanyalah berohria, lalu menepuk bahu Alvaro, seraya berkata, “pulang gih! Biar gue yang jemput Rachel pulang ke rumah.”

“Loh, masa Rayanya ditinggal? Btw, Raya dimana?” tanya Rachel yang baru menyadari  tidak adanya kehadiran adiknya.

Daniel berdecak. “Noh, lagi berduaan sama Kepin Julio.”

“Dah dah, mending lo pulang,” lanjut Daniel dengan nada mengusir.

Alvaro hanya bisa menggidikan bahu, sambil memasukan tangannya ke saku celananya. Sebenarnya Ia cukup kesal dengan kehadiran Daniel. Padahal, hari ini Ia ingin menjemput Rachel. Setidaknya, bisa membuat Rachel bergantung padanya.

“Tuh orang namanya siapa? Lumayan gue catet, kalo macem-macem sama lo, hel.”

“Kudanil, tenang aja kok. Dia baik. Malahan pernah nolongin aku dari kecelakaan,” ungkap Rachel.

“Lah?! Kok gue baru tau lo hampir kecelakaan, Hel?” tanya Daniel sambil melipat tangan di dada.

“Gak nanya  sih,makanya gak jawab.”

“Emang kapan kejadiannya?” tanya Daniel sambil mengacak surai Rachel.

“Dah lama, eh, gak lama-lama amatlah.. Dan, berhenti rusakin rambut gue. ” Mata Rachel melirik Daniel tajam, sedangkan Daniel hanya bisa menyengir tanpa dosa ke arahnya.

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now