PB;45

134 20 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 45 — Created by clarisme28 faniii_332

▪▪▪

3 hari telah berlalu.

Setiap harinya gadis itu mendatangi rumah sakit dan menunggu mata itu terbuka.

Dan, setiap hari pun, teman-temannya selalu berada disisi lelaki yang tengah berbaring itu.

“Hel, pulang yuk,” ajak Tama menatap kekasihnya yang tengah menyesal.

“Dia, masih belom buka mata Tam.”

“Pulang dulu, siapa tahu dia cepet bangun,” ucap Tama sambil mengelus rambut Rachel, “bener tuh Hel kata cowo lo. Bentar lagi bokap nyokap raja tidur dateng,” timpal Azriel disamping Kevin.

“Yaudah, yaudah.” keluh Rachel, “nah gitu dong,” Tama memengang lengan tangan kekasihnya.

“Gais gue cabut dulu,”

Tama tersenyum kearah ranjang itu, “kalo Taro udah bangun kalian jan lupa hubungi gue,” pinta Tama sebelum menutup pintu rapat-rapat.

Azriel dan Kevin tak tinggal diam, keduanya sibuk dengan aktifitas masing-masing.

“Heh, curut lo lama bener dah tidur ye, udah kea mau sekarat bener,”

“Dia udah sekarat Kepin, astaga. segede gajah gini masih ga keliatan sekarat?”

“Hehee...” kekeh Kevin sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Gak lucu ya Jril?” tanya Kevin sambil memotong buah apel.

“Serah Pin, serah.”

***

Pintu ruang rawat terdengar geserannya, bertanda seseorang akan masuk kedalamnya.

Kedua lelaki itu tengah bersantai-santai. Kevin yang sedang melongo sambil mengupas buah segar. Azriel masih bermain benda pipihnya, sesekali melirik temannya yang sedang berbaring itu dan berpindah kearah teman somplaknya.

“Kondisikan mimik lo Pin, jan bikin suster-suster cantek disini pergi cepet.” senggol Azriel.

“Napa emangnya? Sewot mulu lo, PMS ya?”

“Sttt...”

“Apa?” tanya Kevin masih serius memotong buah itu, “astaga ga dijawab, apa bener lo PMS hari ini?” tanya Kevin terang-terangan.

“Lo bisa diem ga?” bisik Azriel sambil merapikan rambutnya yang terjatuh.

“Lo kenape si? Heran gue,”

“...” Azriel malah tak menjawab pertanyaan Kevin.

Wanita itu melangkah mendekat, “permisi, bisa saya cek dulu kondisi pasiennya?” tanya halusnya seperti bunga bermekar indah.

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now