PB;09

223 27 2
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 09 — Created by clarisme28

▪▪▪

‘Peka itu susah ternyata, ngebanguninnya butuh perjuangan,’

• • •

“Pak tolong bukain pintunya, saya mau ngantar Rachel.”

“Ouh ya, Den.” balas Pak satpam.

“Makasih, Pak.” ucap Tama.

Mobil memasuki perkarangan rumah Rachel.

Tama membuka pintu meletakkan Tangannya diantara punggung dan kaki Rachel, “Berat banget sih, Hel, kurus banget gini kok bisa berat banget ya? Heran gue,”

Tama pun berjalan menuju pintu rumah Rachel, “assalamualaikum,” salam Tama.

“Waalaikumusalam, ya ampun Rachel kenapa, Nak?” sahut Renita sekaligus kaget melihat keadaan Rachel.

“Mm, itu tan, tadi ada masalah sedikit,” ucap Tama merasa tidak enak hati.

“Ayo masuk dulu,” ucap Renita mempersilahkan masuk.

Semua mata kembali terkejut dengan kedatangan sosok pria yang sedang menggendong prempuan ala bridal style. Dengan sigap kedua pria yang berbeda umur berjalan mendekati sosok itu.

“Astaga, Rachel kenapa?!” tanya Jovan menatap tubuh pucat itu.

“Jatuh dari kolam om, maaf Tama gak bisa jaga Rachel yang bener,” jelas Tama berasa bersalah.

“Mm..., kalo begitu kamu taruh Rachel dikamarnya. Raya antar dia kekamar Kakakmu,”

“Baik Pah,”

Di perjalan menuju kamar Rachel, Raya melihat sang Kakaknya sesekali melirik kearah pria yang menggendong Kakaknya itu didepannya, “Serasinya,” gumam Raya, senyumnya merekah.

“Terharu gue. Kok bisa ya Kak Tama lengket bet sama si behel. Apa jangan-jangan behel pake bah dukun ya?” gumam Raya sambil berpikir.

“Kenapa?” tanya Tama membalikkan tubuhnya.

“Gak kak,” jawab Raya cepat.

‘Aduh, dodol bet dah gue.’ batin Raya.

“Dek?” bisik Tama ke telinga Raya.

“Ehh... i–ya Kak, kenapa?” tanya Raya gelagapan.

“Gue gak bisa buka pintunya, boleh bantui–” ungkap Tama terpotong.

“Heheee... Oke kak,”

“Makasih,” ujar Tama sambil tersenyum tipis.

“Iya Kak, kalo gitu gue duluan,”

“Mm...”

Tama memasuki kamar bernuasan biru laut, ia meletakkan tubuh Rachel dikasur empuknya. Menatap wajah tenangnya, “Lo kalo tidur adem banget Hel, kalo bangun udah kayak beruang ngamuk, datar dingin galak ketus lagi,” gumam Tama sambil membelai surai rambut Rachel pelan.

“Selamat tidur.”

* * *

Dretttt....

“Hallo, ada apa?” gumam seraknya khas bangun tidur.

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now