PB;47

121 21 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 47 — Created by faniii_332

▪▪▪

Rachel sangat bersemangat hari ini karena mendapatkan kabar dari Kevin kalau Alvaro sudah sadar. Dan itulah yang Rachel tunggu-tunggu selama ini. Ia sangat ke pikiran akhir-akhir ini dengan kondisi Alvaro yang belum juga siuman akibat tabrak lari waktu itu.
Untung saja hari ini tanggal merah jadi ia bisa langsung ke rumah sakit tanpa harus bolos sekolah hari ini.

Rachel menuruni tangga dengan hati-hati dan langsung disambut oleh Tama seolah ia tuan putri yang baru saja menuruni singgah sananya. Rachel tersenyum melihat Tama yang tampak tampan hari ini.

“Selamat pagi, Tuan putri,” sapa Tama tidak lupa menundukkan sedikit tubuhnya kedepan.

“Iih, kamu apa-apaan sih, Tam,” ucap Rachel malu sambil menautkan jemarinya dengan jemari Tama. “Itu namanya romantis, sayang.”

“Romantis sih romantis, tapi gak usah berdiri di ujung tangga juga napa,” kata Daniel tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Rachel sambil melipatnya tangan didepan dada.

Rachel memperhatikan penampilan Kakaknya dari ujung kaki sampai ujung kepala yang masih kelihatan kusut dan kucel. Udah bisa ditebak  kalau Daniel baru saja bangun. Ya beginilah Daniel kalau libur, bangunnya lama dan mandipun nanti sore kecuali kalau ia ada urusan baru ia mandi, kalau tidak ya mandinya sore aja dan makannya aja yang dilebihin.

“Lo baru bangun ya, Kak?” tanya Rachel.

“Ehehe iya, kenapa, Hel? Ganteng ya gue?”

“Gantengan pala lo bulat, ileran lo  masih ada dimana-mana Kak, rambut lo kusut kayak hati lo lagi,” cerca Rachel, “gak malu apa lo sama Tama yang udah mandi, wangi lagi,” lanjut Rachel sekalian membanggakan kekasihnya.

Tama menatap Daniel seperti meledek. Bisa liat dari Tama yang sengaja merapikan bajunya dan juga tatanan rambutnya.

“Belain aja terus pacar lo Hel, gak usah belain gue lagi. Mulai hari ini kita putus Hel,” ucap Daniel ngawur dan berlalu begitu saja.

Tama melotot, apa ia tidak salah dengar barusan kalau Daniel mengatakan kata putus kepada Rachel?

Tama menatap Rachel meminta penjelasannya, bisa-bisanya Rachel menduakannya dengan Daniel calon kakak iparnya sendiri.

“Hel, jelasin sama aku Hel, kamu duain aku sama kudaniel? Jawab Hel.”

Rachel memutar bola matanya malas, Tama dan Daniel tidak ada bedanya, sama-sama ganteng tapi pikiran jangkal. Ya kali dirinya pacaran dengan Daniel Kakak kandungnya sendiri. Tidak ada istilah seorang Kakak beradik pacaran, kecuali mereka adik kakak boongan.

“Rachel, jawab Rachel,” desak Tama.

“Udahlah Tam, kamu setiap omongan Kak Daniel terus kamu diambil pusing. Ya kali aku pacaran sama Kakak aku sendiri Tama. Kamu jangan ke makan omongan Kak Daniel deh itu gak benar.”

“Mending kita sarapan dulu, biar kepala kamu bisa dingin lagi.”

“Emangnya kepala aku apa sih Hel, pakai di dingin-dingin segala?” tanya Tama malas.

“Iya kepalalah Tama, apalagi coba?”

“Iya deh, aku anggap paham aja dulu.”

“Nah gitu dong, kalau gini kan enak,” ucap Rachel sembari menarik tangan Tama menuju meja makan untuk sarapan pagi bersama.

09;PakBoy✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant